Lama tertahan di sebuah kotak sosial media. Bercengkrama tiada habisnya. Seperti seorang anak remaja yang dipenuhi bunga cinta. Tatkala tersadar ia semakin jauh dari ruang habitat aslinya, yaitu menulis. Belum terlambat, masih banyak kesempatan di sana. Aku kembali di sini, dengan sejuta ide dan kisah yang siap-siap terlontar dengan derasnya. Ah, kamu Kompasiana, tak lelah dan merajuk saat aku kembali.