Lihat ke Halaman Asli

Nurul Muslimin

TERVERIFIKASI

Orang Biasa yang setia pada proses.

Mengapa Harus Ikut Pameran SAExpo 2018?

Diperbarui: 20 April 2018   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokpri

Kali ini, mari kita cermati dunia marketing atau pemasaran, khususnya pameran produk mebel dan kerajinan.

Bicara tentang pameran mebel dan kerajinan, saya harus sedikit mengernyitkan dahi untuk sekedar mengingat 16 tahun yang lalu, dunia yang saya geluti dan saya mencoba untuk mencermati sejak tahun 2002 hingga sekarang. Sekedar merunut event pameran mebel dan kerajinan saat itu; ada pameran PPE (Pameran Produk Ekspor) di Kemayoran Jakarta, yang sekarang menjadi Pameran TEI (Trade Expo Indonesia), Pameran Furnicraft (Jakarta), Pameran INACRAFT (Jakarta), Smesco (Jakarta), PPED (Pameran Produk Ekspor Daerah) di Yogyakarta, IFFINA (International Furniture & Craft Fair Indonesia) di Jakarta, IFEX (Jakarta), JIFFINA (Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia), dan beberapa pameran lain yang bermunculan.

Aktifitas men-design produk, hunting barang, bikin katalog, pricing, packing barang, loading barang, display barang, adalah kegiatan yang melekat dengan event pameran mebel dan kerajinan, dan telah menjadi habit. Memang mengikuti pameran bukanlah hal yang sederhana. Tak hanya memajang barang di booth, lalu menjualnya. Karena mengikuti pameran membutuhkan kejelian melihat peluang, teliti dalam pricing, cermat dalam memilih design, keren dalam men-display produk, dan tentu lihai dalam menjual dan bernegosiasi dengan pembeli (buyer). Dari pameran-pameran inilah saya mencoba mencermati, lalu mengambil pelajaran, dan tentu kemudian berbagi dengan teman-teman.

Foto: www.jiffinainternational.com

Dalam waktu tak lama lagi, pada tanggal 25 s/d 29 Oktober 2018 yang akan datang, akan digelar sebuah pameran mebel dan kerajinan, SAExpo 2018, namanya. Pameran yang diselenggarakan oleh Forum Jiffina Jawa Bali ini akan dihelat di Gedung JEC (Jogja Expo Center), gedung andalan Jogja untuk pameran yang berkelas internasional. Dengan slogan "stock sale", timing pelaksanaan, promosi dan daya tariknya, serta beberapa faktor lain, sepertinya menarik untuk kita cermati lebih dalam.

Di sini saya mengajak teman-teman untuk ngobrolin pameran SAExpo ini. Lebih tepatnya dari perspektif pelaku pameran, bisa sebagai peserta maupun penyelenggara, karena saya bukan seorang ekonom yang lihai berteori, atau pakar marketing yang selalu bersemangat dalam orasinya. Yang saya punya hanya 'kalkulator untuk menghitung penjualan beras', ibaratnya begitu. Hehe... Meski begitu, sebagai orang yang suka belajar apa saja, saya tetap mencoba memperkaya referensi, dari manapun. Dengan harapan, semoga dapat memberi manfaat untuk kita semua.

Bagi 'petarung' bisnis mebel dan kerajinan, apalagi mempunyai orientasi ekspor, strategi dalam pameran tak bisa diabaikan. Karena dalam pameran perlu perencanaan yang matang. Maka mencermati sebuah pameran, lalu mempersiapkan secara baik untuk mengikutinya, tentu menjadi keharusan. Untuk itulah, judul di atas saya sebut: "Mengapa harus ikut pameran SAExpo 2018?". Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah: "Ada apa dengan Pameran SAExpo 2018?, Mengapa kita harus ikut pameran ini? Mari kita cermati Pameran SAExpo ini dari berbagai hal:

1. Harga Booth (Stand)

Pertama kali yang menjadi bahan kalkulasi dalam setiap tawaran pameran biasanya adalah harga booth (stand). Booth dalam Pameran SAExpo 2018 dibanderol Rp. 350.000,-/m, selama 5 hari, tanpa partisi (open space). Jika menggunakan booth minimal (3m x 3m), hanya berharga total 1 boothRp. 3.150.000,-/booth selama 5 hari.  Sedangkan Pameran Jiffina 2018 saja kemarin harga booth-nya sampai Rp. 850.000,-/m. Berarti 1 booth ukuran (3m x 3m) dengan harga: Rp. 7.650.000,- Dibandingkan dengan pameran di Jogja saja lebih murah, apalagi dengan harga stand pameran di Jakarta. Ya, kan?

2. Tanggal Pelaksanaan

Pameran SAExpo 2018 akan dilaksanakan pada tanggal 25-29 Oktober 2018. Berselisih hari dengan pelaksanaan pameran Trade Expo Indonesia (TEI) yang diselenggarakan pada tanggal 24-28 Oktober 2018 di Jakarta. Ini cukup strategis. Mengapa? Karena dengan pelaksanaan berselisih hari dengan pameran TEI yang telah menyedot ribuan pengunjung, Pameran SAExpo, meskipun diselenggarakan di Jogja akan bisa menggaet limpahan pengunjung dari Pameran TEI ini, terutama buyer asing. Oleh karena itu dibutuhkan promosi Pameran SAExpo ini secara khusus di Pameran TEI. Agar para pengunjung di Pameran TEI juga akan mengunjungi Pameran SAExpo di Jogja.

Tak diragukan lagi bahwa Pameran TEI (Trade Expo Indonesia) sebagai pameran terbesar di Indonesia, karena telah terselenggara untuk yang ke-33. Di samping itu, pameran ini didukung penuh oleh Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan RI, BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional), dan beberapa kementerian lain. Sehingga promosi pameran ini pun dilakukan secara besar-besaran pula. Hampir di seluruh negara yang ada ITPC-nya (International Trade Promotion Center) mempromosikan Pameran TEI ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline