Setiap orang tua pasti ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang sehat, percaya diri, dan sukses di masa depan. Tapi sering kali, fokus orang tua lebih banyak pada kebutuhan fisik seperti makanan bergizi, sekolah terbaik, atau kegiatan ekstrakurikuler. Padahal, perkembangan psikologis anak juga sama pentingnya---bahkan bisa menjadi penentu utama dalam keberhasilan hidup mereka.
Lalu, seberapa besar sebenarnya peran orang tua dalam perkembangan psikologis anak? Dan apa yang bisa dilakukan sejak dini?
Masa Kecil: Fondasi Kehidupan
Para ahli psikologi perkembangan sepakat bahwa tahun-tahun pertama kehidupan adalah masa yang sangat penting. Di sinilah anak mulai mengenal dunia, belajar merasa aman, membangun rasa percaya diri, dan membentuk cara berpikir tentang dirinya sendiri serta orang lain.
Misalnya, menurut Jean Piaget, anak mengalami berbagai tahapan perkembangan kognitif. Dan semuanya sangat dipengaruhi oleh lingkungan---terutama orang tua. Sementara Erik Erikson menjelaskan bahwa anak menghadapi "krisis psikososial" tertentu di setiap tahap usia, dan bagaimana orang tua merespons sangat menentukan hasil akhirnya.
Apa Saja Peran Orang Tua?
1. Kasih Sayang adalah Segalanya
Anak yang merasa dicintai tanpa syarat akan tumbuh dengan rasa aman. Ia lebih percaya diri dan mampu membangun hubungan sosial yang sehat. Kasih sayang bukan hanya soal pelukan, tapi juga tentang kehadiran, perhatian, dan penerimaan.
2. Menjadi Contoh yang Baik
Anak-anak meniru apa yang mereka lihat. Kalau orang tua terbiasa berbicara dengan sopan, menyelesaikan konflik dengan tenang, dan menunjukkan empati, besar kemungkinan anak juga akan belajar hal yang sama.
3. Membatasi Tanpa Menghukum
Disiplin bukan berarti marah atau menghukum keras. Justru anak butuh batasan yang jelas agar tahu mana yang boleh dan tidak. Tapi batasan itu perlu disampaikan dengan tenang, penuh pengertian, dan disertai alasan.
4. Dukung Kemandirian Anak
Banyak orang tua tidak sadar bahwa "terlalu membantu" justru bisa menghambat anak berkembang. Beri anak ruang untuk mencoba, gagal, dan belajar dari prosesnya. Itu bagian dari tumbuh menjadi pribadi yang tangguh.
Komunikasi yang Menguatkan
Satu hal yang sering diabaikan adalah komunikasi dua arah. Mendengarkan anak tanpa menghakimi bisa menjadi cara paling sederhana untuk membangun hubungan yang kuat. Anak yang merasa didengar akan lebih terbuka, lebih mudah diatur, dan lebih bahagia.
Komunikasi yang baik juga memperkuat ikatan emosional yang mendalam antara anak dan orang tua---dan itu adalah modal besar untuk perkembangan psikologis anak ke depan.
Tantangan Zaman Sekarang: Gadget & Waktu
Zaman sekarang, tantangan orang tua juga semakin kompleks. Banyak anak lebih akrab dengan gawai daripada dengan orang tuanya. Orang tua pun sibuk bekerja atau kelelahan saat di rumah.
Tapi justru karena itu, penting untuk menyediakan waktu berkualitas, meskipun singkat. Makan malam bersama, membaca buku sebelum tidur, atau sekadar bertanya "hari ini bagaimana?" bisa menjadi momen kecil yang berdampak besar bagi anak.
Penutup: Peran Orang Tua Tidak Bisa Digantikan
Anak bukan hanya butuh materi, tapi juga kehadiran emosional dari orang tuanya. Perhatian, kasih sayang, dan pola asuh yang tepat akan membentuk anak menjadi pribadi yang sehat secara psikologis.
Karena pada akhirnya, sebelum anak mengenal dunia, mereka lebih dulu mengenal cinta dan nilai-nilai kehidupan dari orang tuanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI