Lihat ke Halaman Asli

Ada Apa dengan Barbie?

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Siapa tak tau dengan boneka ini, pasti semua sudah tahu bagaimana dan apa boneka Barbie itu. Yaa,,, boneka barbie adalah boneka yang mirip dengan seorang wanita yang cantik, ramping dan berambut panjang. Boneka ini sangat banyak disenangi oleh anak-anak karena selain performent nya yang perfect ia pun berukuran kecil, sehingga dapat dibawa kemapun si anak pergi. Dikatakan dalam buku karangan Papalia dan Ruth Duskin mengutip dari Dittmar, Halliwel, & Ive, 2006, hal 284., bahwa meskipun barbie menggambarkan seorang “perempuan pada umumnya” tetapi Barbie sangat berbeda dari perempuan kebanyakan. Proporsi tubuhnya tidak realistis, tidak dapat dicapai dan tidak sehat. Hal ini didasarkan pada ukuran Barbie itu sendiri yang sangat kecil apabila ia menjadi benar-benar hidup.

Dari bentuk Barbie yang sangat kecil ini, seringkali anak perempuan menjadikan cermin atas apa-apa yang ada di boneka Barbie, tegasnya mereka menggunakan Barbie sebagai contoh dari diri mereka ata citra untuk tubuh mereka. Perempuan yang tidak mampu mengukur rasa puas dalam dirinya atas apa yang telah diberikan Sang Pencipta padanya, ia akan berpikiran negatif terhadap dirinya, dan terus berpikir bagaimana ia harus “Perfect”.

Dalam sebuah penelitian dikemukakan bahwa ketika anak-enak perempuan (5,5-6,5 tahun) diberikan buku cerita bergambar Barbie, mereka merasakan penurunan kepercayaan diri yang signifikan dan peningkatan ketidakpuasan antara bentuk tubuh mereka dengan bentuk tubuh yang ideal dan pengaruh Barbie pada anak-anak perempuan (6,5-7,5 tahun) jauh lebih kuat. Sedangkan hasil yang ditemukan pada anak-anak perempuan (7,5-8,5 tahun) justru sangat berbeda; Barbie tidak mamiliki pengaruh yang signifikan pada usia ini. Dari penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa anak perempuan yang mendekati usia 7 tahun mereka berada pada masa/periode sensitif ketika mereka membutuhkan gambaran ideal tentang kecantikan. Seiring dengan bertambahnya usia, anak perempuan akan merasa bahwa kurus adalah gambaran tubuh yang sesuai untuk mereka. (Papalia dan Ruth Duskin mengutip dari Dittmar dkk., 2006)

Sebuah citra tubuh atau keyakinan deskriptif mengenai penampilan seorang anak handaknya perlu diperhatikan dan diberikan arahan bagaimana agar anak tidak salah dalam menilai citra diri ataupun tubuhnya sendiri, sehingga suatu persepsi yang salah, penurunan kepercayaan diri serta ketidakpuasan pada dirinya dapat terminimalisir, dan hal ini dimulai dari lingkungan terdekatnya yakni keluarga itu sendiri bagaimana memberikan arahan dan bimbingan yang sesuai dengan si anak yang sedang mengalami perkembangan pada citra tubuh mereka.

Sekian, semoga bermanfaat

Salam semangat!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline