Lihat ke Halaman Asli

Nurshakti Palapa

Peneliti Energi

Hubungan Kiamat Peradaban Manusia dan Kiamat Alam Semesta

Diperbarui: 15 Januari 2022   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Surat Al-A'raf Ayat 187

Terjemah Arti: 

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".

Bahwa kita mulai dari peradaban awal secara akurat 6000 tahun yang lalu. 

Pikiran kita  secara akurat terencana "dibangkitkan" untuk mulai membaca/menulis dalam perjalanan kesadaran semesta yang misterius. 

Kita mulai melukis di atas batu. 

Bahwa kita mulai menghitung, menambah, mengurangi. 

Kita mulai menulis simbol di atas batu. 

Kita memulai sebuah peradaban. 

Kemudian kita secara cepat membaca/menulis sejarah perjalanan ruang waktu alam semesta yang sangat panjang 13.8 milyar tahun perjalanan cahaya, padahal kesadaran kita baru saja dibangkitkan 6000 tahun yang silam. 

Apakah sebenarnya kemunculan peradaban manusia adalah merupakan kondisi tahap akhir alam semesta dan kondisi awal seperti yang digambarkan teori Big Bang?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline