Lihat ke Halaman Asli

Covid-19 Memberi Dampak terhadap Pendidikan

Diperbarui: 10 Juli 2021   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini dunia digegerkan dengan wabah penyakit virus corona atau disebut Covid-19, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia kita mengambil sejumlah kebijakan yang betujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Tidak hanya Sekolah, tempat ibadah dan sejumlah pekerjaan terpaksa tutup.

UNESCO menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 mengancam 577.305.660 pelajar dari pendidikan prasekolah dasar hingga menengah atas dan 86.034.287 pelajar dari pendidikan tinggi di seluruh dunia. Seperti kebijakan yang diambil berbagai negara yang terdampak penyakit covid-19, Indonesia meliburkan seluruh aktivitas pendidikan. Hal tersebut membuat pemerintah dan lembaga terkait menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta didik dengan belajar mengajar jarak jauh atau belajar online atau belajar dari rumah dengan pendamping orang tua.

Dengan kebijakan pembelajaran jarak jauh tentu tidak menjadi masalah untuk Universitas yang memiliki sistem. Namun, yang menjadi masalah ialah Universitas yang belum memiliki atau tidak memadainya sistem tersebut.

Dari Sekolah Dasar hingga sekolah menengah tentunya juga mengalami kendala. Siswa yang dari keluarga tidak memiliki handphone (HP) atau susahnya mendapatkan akses internet tentunya akan lebih banyak tertinggal materi yang diajarkan. Menyikapi hal tersebut, seharusnya Sekolah memberikan kebijakan agar siswa dapat mengerjakan tugas dan tidak tertinggal materi.

Karena itu, peran orang tua dalam membimbing putra-putrinya belajar dirumah sangat dibutuhkan. Terutama bagi mereka yang berusia sekolah dasar dan harus ditanami sikap disiplin hingga tanggung jawab agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran jarak jauh di rumah berjalan dengan baik.

Disamping itu, tidak semua orang tua bisa membimbing putra-putrinya dalam pembelajaran jarak jauh di rumah. Ada sebagian orang tua stress karena membimbing putra-putrinya, hal tersebut disebabkan karena orang tuanya kurang memahami karakter si anak. Selain harus membimbing anak dalam pembelajaran berlangsung orang tua juga memiliki pekerjaan lain dirumah, inilah yang seharusnya di atur lebih terjadwal kapan orang tua harus membimbing anak dalam pembelajaran berlangsung ataupun saat bekerja.

Sejauh ini, banyak orang tua yang lebih memilih mencari pengajar akademik privat untuk anaknya, mulai dari guru les hingga Lembaga les. Padahal, dengan cara tersebut membuat orang tua sulit mendapatkan karakter anak lebih dalam. Sehingga,Orang tua tidak mengetahui ketika anak merasa kesulitan dalam pembelajaran tersebut. Dan ada juga orang tua yang stress dengan pembelajaran jarak jauh ini hingga bisa menyebabkan keterpaksaan anak dalam belajar dan membuat anak menjadi tidak nyaman.

Oleh sebab itu, orang tua harus berhati-hati dalam melakukan pendekatan selama mendampingi anak belajar di rumah. Orang tua semestinya dapat memperlakukan anak dengan kasih sayang, sabar, menerima anak apa adanya, tidak menghakimi, tidak memaksakan kehendak, memberikan kebebasan dan menghargai, serta toleransi putra-putrinya. Dengan demikian tidak akan ditemui momok pendidikan yang menakutkan, sebaliknya akan tercipta suasana belajar yang menyenangkan selama belajar di rumah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline