Lihat ke Halaman Asli

Permainan Edukatif

Diperbarui: 14 Maret 2022   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOK. PRIBADI

Cing ciripit tulang bajing kacapit, kacapit ku bulu pare, bulu pare seuseukeutna, jol pa dalang mawa wayang, jek jek nong...

Syair di atas adalah potongan dari lagu kaulinan yang dibawakan saat anak-anak bermain di wilayah Tatar Sunda. Sederhana namun jika kita menyimak lebih dalam dari permainan tradisional tersebut mengandung makna edukatif yang luar biasa. Selain permainan tradisional dengan mengangkat budaya lokal juga melatih kesabaran dan motorik anak. Selain itu ada juga permianan yang disebut ucing sumput, dimana salah satu anak yang kalah menutup matanya kemudian menghitung hingga anak-anak lain bersembunyi.

Jika kita menjelajah ke seluruh daerah di nusantara akan banyak kita temui ragam permainan anak-anak tradisional dengan ciri khas masing-masing. Mulai dari alat, cara memainkan, juga syair-syair yang memberikan semangat saat melakukan permainan.

Permainan adalah kegiatan yang menyenangkan dapat dilakukan sendiri atau bersama-sama.  Seperti yang dipaparkan Hindah Setianingsih, S. Pd, M. Pd sosok wanita energik, aktifis pendidik di TK Kartini Bojonegoro Jawa Timur. Banyak sekali unsur edukatif dari permainan tradisional. Namun sangat disayangkan kini jarang kita temui khususnya di kota-kota besar. Hal ini terjadi karena sudah jarang dimainkan di lingkungan keluarga atau sekolah, semakin berkurangnya lahan bermain, serta perkembangan teknologi sehingga anak-anak cenderung bermain gadget.

Kondisi tersebut tidak dapat kita hindari, disinilah peran pendidik untuk mengenalkan ragam jenis permainan tradisional bahkan dapat dimodifikasi atau dikembangkan dengan unsur teknologi, sebagai bentuk pembelajaran inovatif. Kita dapat mengintegrasikan jenis permainan yang sesuai dengan materi ajar. Selain memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan juga akan membawa dampak bagi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar.

Menerapkan nilai budaya lokal, memanfaatkan lingkungan, menyiapkan jenis permainan serta materi ajar, merupakan keterpaduan dalam prores pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu bentuk kegiatan dengan memanfaatkan alat yang mudah dalam kegiatan bermain dan belajar.

Dalam pelaksanaannya permainan tradisional dapat memasukkan unsur-unsur permainan rakyat dan permainan anak ke dalamnya. Dengan demikian bahwa sebagai pendidik harus dapat menggabungkan unsur permainan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan karakter siswa.

Hal yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan materi ajar, menentukan indikator dan tujuan pembelajaran, menyusun petunjuk kegiatan kemudian rubrik penilaian. Dari 3 unsur tersebut maka guru dapat menentukan beberapa aspek budaya, kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

DOK. PRIBADI

Unsur budaya, interaksi dan komunikasi dari permainan tradisional akan membangun karakter peserta didik ke arah yang lebih baik. Kembangkan model pembelajaran yang menyenangkan. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan merupakan bagian dari tugas kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline