Lihat ke Halaman Asli

Azizah Samha

Penggiat nulis

Kumpulan Cerita Horor | Creepy Pasta

Diperbarui: 18 Juli 2020   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

POSESIF

Aku pernah bilang pada kekasih, "Jangan pernah tebar pesona di depan banyak gadis."

Sayang, dia tak menuruti permintaanku.

Namun, karena terlanjur cinta, maka aku putuskan membantunya. Keesokan hari, kutebar setiap bagian tubuhnya yang memesona di depan banyak gadis.

Situbondo, 2020

TETANGGAKU

Rinai hujan mulai membasahi bumi. Setiap rintiknya seolah-olah saling menyerbu pada tanaman-tanaman di pelataran rumah.

Terlihat seorang gadis berkerudung merah tak peduli pada rahmat-Nya yang telah turun. Dia cukup lama termangu sambil menatap kejauhan.

Lambat laun, wajah si gadis sendu, lalu bulir bening pun jatuh membasahi pipinya. Dia--Reina-- tetangga depan yang berjarak dua rumah dari rumahku.

Aku biasa memperhatikan dia dalam jarak lumayan jauh. Terkadang juga menyapa sekilas saat berpapasan, walaupun jarang direspon. Pernah juga mengetuk jendela kamarnya, hingga tak sengaja membangunkan si Black yang membuat anjing itu menggonggong malam-malam. Hanya ingin dia tidak merasa sendirian.

Namun, kali ini ada yang mengikatku dengan rante. Alasannya, bulan Ramadan setan dilarang berkeliaran. Sial!

Situbondo, 3 Mei 2020.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline