Lihat ke Halaman Asli

UMKM KUAT ; EKONOMI UNGGUL (Eksistensi UMKM di Tengah Pandemi Covid-19 dan Era Digital)

Diperbarui: 27 Januari 2021   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrator : Nurauhan Rahmad

Perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang menjadi fondasi bagi peningkatan perekonomian di tanah air. Pesatnya pertumbuhan industri kreatif setiap tahunnya menimbulkan persaingan bisnis yang kompetitif. UMKM yang awalnya hanya menciptakan produk atau jasa, kini harus muncul di permukaan dan diakui oleh masyarakat untuk tetap bertahan, berkembang, dan memajukan usahanya. Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak dan telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara. Sehingga UMKM memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.

Meski penuh dengan tantangan, sektor UMKM masih memiliki harapan dan peluang untuk meningkatkan skala bisnisnya. Peluang untuk meningkatkan ekspor masih terbuka lebar apabila pelaku UMKM bersedia dalam melakukan peningkatan inovasi produk yang berdaya saing berbasis digital dan berakselerasi dalam adaptasi memanfaatkan berbagai peluang di sistem ekonomi digital saat ini. Di era keterbukaan ini, sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UMKM hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja, padahal sebenarnya UMKM sangat berperan dalam segala lini perekonomian.

Saat ini Indonesia sedang menghadapi kondisi siaga darurat Covid-19. Keadaan ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap segala aspek kehidupan dan kenegaraan. Pandemi virus corona bukan hanya sekedar bencana kesehatan, melainkan telah menimbulkan kekacauan di sektor ekonomi. Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau lebih luasnya disebut sebagai bisnis skala kecil menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh kondisi ditengah pandemi. Wabah ini membuat supply dan demand serta rantai pasok terganggu sehingga roda perekonomian di tataran UMKM tersendat.

Di samping itu, Ditengah pandemi Covid-19, UMKM juga sekaligus memegang peran vital sebagai tulang punggung dan penyangga dalam membantu Indonesia dari berbagai masalah ekonomi. Dalam situasi serba sulit saat ini, banyak UMKM yang mampu bertahan bahkan penjualannya meningkat karena terhubung dengan ekosistem digital, dan Sebagian lainnya mengalami kesulitan dalam pengonsistenan usahanya dikarenakan sulit dalam beradaptasi dengan perkembangan IPTEK. Pengembangan UMKM masih menghadapi permasalahan atau tantangan dalam menyikapi tidak saja globalisasi ekonomi, tetapi juga hadirnya ekonomi digital. Masalah yang dihadapi di antaranya masalah klasik terkait peningkatan kapasitas SDM, akses dan penguasaan teknologi informasi, pembiayaan, dan pendanaan alternatif, manajemen bisnis modern, akses pasar global dan integrasi mata rantai regional dan global. Hal ini dapat dilihat dari kredibilitas usaha kurang memadai, lemahnya manajemen usaha, dan kurangnya media promosi.

Oleh karena itu, berbagai permasalahan dan sekaligus tantangan yang ada sebaiknya mampu disikapi dengan strategi dan kebijakan yang kondusif dan bukan dengan cara yang justru kontraproduktif dengan struktur dan karakteristik dualisme ekonomi nasional. Sebaliknya, peluang yang diciptakan dalam era digital dapat dimanfaatkan sesuai potensi yang dimiliki di satu pihak, dan dalam upaya memperbaiki daya saing ekonomi nasional agar manfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dapat diraih.

Kita sadar, bahwa pandemi membuat UMKM semakin terpuruk dan berimbas pada perekonomian yang semakin melambat. Dengan demikian, sudah menjadi kewajiban Bersama untuk mendorong para pelaku usaha kecil ini untuk dapat berinovasi dan adaptif menggunakan platform digital dengan tujuan menjadi pemenang di masa pandemi Covid-19. Perlu digaris bawahi dan dijadikan motivasi, bahwasanya pandemi ini tidak serta merta menutup semua peluang, tetapi kita harus cerdas mengkondisikan masa pandemi saat ini menjadi batu loncatan untuk bangkit dan mampu bersaing secara sehat dipasar regional maupun global.

Sejak beberapa tahun silam sampai dengan saat ini, dunia masih digaungkan dengan revolusi industri 4.0, yang berarti selain hambatan pergerakan UMKM yang disebabkan oleh pandemi, perkembangan revolusi industri ini juga menjadi problematika dan tantangan yang cukup sulit jika kita tidak mampu mengendalikan dan mengkondisikan diri secara cepat. Implikasi dari ekonomi digital dan revolusi industri 4.0 tidak saja merombak struktur ekonomi nasional, tetapi juga telah mengubah berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Revolusi industri 4.0 memiliki relasi besar dalam UMKM, satu diantaranya ialah sebagai strategi modernisasi pemasaran bagi UMKM. Penguasaan Revolusi industri, menjadi kunci kemenangan yang besar bagi UMKM di masa pandemi saat ini.

Untuk mempertahankan eksistensi daripada UMKM ditengah pandemi, usaha internal para pelaku UMKM saja tidak cukup, melainkan harus adanya dorongan dan dukungan penuh dari masyarakat selaku konsumen. Masyarakat harus cenderung untuk membeli produk buatan dalam negeri. konsumsi masyarakat terhadap produk dalam negeri dapat memberikan efek domino bagi penguatan pasar dalam negeri. Harus kita sadari produk-produk Indonesia sangatlah mumpuni dan tidak kalah saing dengan produk luar, bahkan dari segi desain hingga kualitas memiliki keunikan dan mutu yang tinggi. Diperlukan komitmen Bersama dari seluruh masyarakat untuk menyukseskan program peningkatan penggunaan produk Indonesia. Kecintaan dan kebanggaan terhadap produk-produk dalam negeri memiliki arti penting bagi perekonomian bangsa, serta berkontribusi besar terhadap kesempatan kerja masyarakat, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Dengan demikian, UMKM akan berjaya dan berani dalam mengakses pasar ekspor.

Kegiatan ekspor oleh para pelaku UMKM memiliki prospek dan kontribusi yang bagus terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti infrakstruktur dan birokrasi yang mendorong kegiatan ekspor harus dibenahi dengan benar, karena dengan begitu kegiatan ekspor di Indonesia terkhusus oleh para pelaku UMKM akan terus meningkat dan stabil. peningkatan kapasitas ekspor akan meningkatkan produk domestik, hal ini disebabkan karena kegiatan ekspor merupakan salah satu komponen pengeluaran agregat, ekspor dapat merangsang pertumbuhan dan mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai. ekspor sangat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan perbaikan neraca perdagangan, hal ini karena kegiatan ekspor dapat memberikan devisa yang sangat besar. Ekspor secara luas ke berbagai negara memungkinkan peningkatan jumlah produksi yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Semua elemen harus bahu-membahu dan mendukung secara masif terhadap peran UMKM dalam menguasai era digital agar mampu dalam mengakses pasar ekspor dan berinovasi dengan adaptif ditengah pandemi saat ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline