Lihat ke Halaman Asli

Kawasan Ekonomi Khusus Pulau Maratua Tidak Terlaksana

Diperbarui: 9 Desember 2018   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pulau Maratua merupakan wilayah wisata yang menjadi salah satu andalan di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Pulau Maratua ini merupakan salah satu wilayah yang direncanakan akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Sejak beberapa tahun yang lalu, Pulau Maratua ditetapkan sebagai bagian perencanaan pemerintah. Pemerintah merupakan bagian yang melakukan segala hal mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi perbaikan. Walaupun ada rencana ini di bicarakan, akan tetapi justru berbanding terbalik yang di harapkan. 

Banyak sekali kendala yang didapatkan. Berdasakan pemberitaan media, Kawasan Ekonomi Khusus Pulau Maratua gagal  terlaksana. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan anggota komisi X DPR RI. Ia mengatakan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus belum terlaksana karena belum ada kesepahaman dengan Pemprov Kalimantan Timur, tapi sekarang pemerintah provinsi sudah menjadikan pariwisata sebagai salah satu pilar pembangunan.

Jadi, dari hal ini harusnya ada koordinasi yang solid antara pemerintah pusat, provinsi dan pemkab Berau untuk mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus pariwisata di daerah ini. Walaupun gagal, pemerintah ingin memajukan kawasan wisatanya dengan mengupayakan kegiatan promosi dan pembangunan infrastuktur. Hal ini merupakan bagian penting karena menjadi penunjang pariwisata di wilayah pulau Maratua.

Telah dipastikan bahwa sebenarnya perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pulau Maratua berdampak terhadap sektor bidang. Salah satunya adalah sektor bidang pertahanan dan keamanan. Bidang ini sangat berkaitan dengan mempertahankan dan menjaga keamanan suatu pariwisata. Pariwisata butuh pertahanan dan keamanan dalam bentuk perhatian pemerintah untuk memperhatikan Pulau Maratua agar tidak diambil oleh pihak lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline