Lihat ke Halaman Asli

Nura Mandurayani

Syukuri segalanya

Orangtua Tanpa Ijazah

Diperbarui: 22 Januari 2020   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keluarga akan menjadi bernilai jika ada cinta dan kasih sayangnya,
Cinta akan bernilai jika ada ilmunya
Ilmu akan bernilai jika ada Amalnya,
Amal akan sangat bernilai jika ada ikhlasnya.

Orangtua adalah semesta bagi putra putrinya sebelum mereka memiliki dunianya sendiri, mereka memiliki harapan akhir yang indah bagi putra-putrinya, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.

Tentu memerlukan proses  panjang untuk menjadi orang tua yang baik, karena prosesnya tidak mengenal waktu, tidak ada sekolahnya bahkan tidak ada lembaran ijazah sebagai orang tua, namun ketulusan cintalah yang menjadi pupuk segala asa.

Menjadi sulit jika anak hanya berjuang sendiri dalam hidupnya tanpa doa tulus dan ikhtiar dari kedua orangtuanya karena dengan doa mereka bisa menembus langit dan menghadirkan kebahagiaan.

Sebagai orang tua perlu mempunyai prinsip dan harapan, namun jangan lupa terkadang ada keterbatasan sebagai orangtua salah satunya sikap egoisme.

Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Hal inilah yang acapkali menjadi dinding pembatas antara orang tua dan anak sehingga dialog dikesampingkan.

Setiap anak adalah unik, setiap anak adalah luar biasa, setiap anak adalah hebat. Karena Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda yang tidak bisa kita samakan satu sama lain baik dengan kakak adiknya atau orang lain,  dari sisi fisik, sosial, kognitif, Bahasa, moral dan lain sebagainya, itulah mengapa orang tua berhak melindungi, memberikan pengamanan dan penanganan yang tentu berbeda-beda setiap anak.

Catatan penting bahwa setiap anak merupakan cikal bakal lahirnya generasi  penerus cita-cita perjuangan bangsa, agama dan lain sebagainya. Anak adalah asset berharga dalam bergulirnya sejarah. Orang tua yang baik adalah mereka yang dapat memastikan dan memperjuangkan bahwa kehadiran sang anak adalah anugerah bukan sebagai fitnah.

Orangtua dengan segala karakteristiknya memiliki cara tersendiri bagaimana cara mendidik dan membesarkan anaknya, tentu kita tidak bisa menyamakan dan menyalahkan caranya jika tak selaras dengan yang lain.

Memberikan kepercayaan kepada anak memang penting, tapi banyak dari orang tua yang hilang kendali, sering kali dari orang tua kehilangan kontrol sehingga pada akhirnya dia dikecewakan oleh penerima kepercayaan. Memberikan kebebasan kepada anak memang harus, agar anak dapat berekspresi. Tapi banyak orang tua yang lengah sehingga pada akhirnya anak menjadi lupa pulang dan tidak tahu jalan pulang.

Pada akhirnya yang dibutuhkan anak adalah cinta, kasih sayang dan waktu dari orangtuanya (familly time), dan lebih dari itu anak merasa kehadiran dan keberadaan orang tua. Waktu dari orang tua adalah waktu yang beriringan baik secara kuantitas maupun kualitas bukan  berarti dari mereka yang tidak boleh berkarir, bukan berarti dari mereka yang harus mengajaknya selalu berpergian, berlibur, memiliki segala fasilitas yang mahal dan ternama, tetapi adalah melainkan orang tua yang selalu hadir memberikan support, doa dan cinta bagi anaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline