Lihat ke Halaman Asli

Urgensi Cyber Security Bagi Ketahanan Nasional Indonesia

Diperbarui: 3 Juni 2021   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : ids.ac.id & pngfind.com (diedit)

Hadirnya pandemi Covid-19 menciptakan banyak perubahan di berbagai bidang. Hampir seluruh penjuru dunia merasakan hal tersebut, termasuk Indonesia. Perubahan yang dialami Indonesia salah satunya membuat era digital menjadi hadir lebih cepat. Hal ini diperkuat dengan informasi dari website resmi Bisnis.com yang menyebutkan bahwa era digital hadir lebih cepat akibat pandemi, sehingga pemerintah perlu secepat mungkin melakukan digitalisasi di berbagai sektor.

Bagaimana Dengan Ketahanan Nasional?

Ketahanan nasional memiliki makna yang cukup luas. Umumnya ketahanan nasional mengacu pada kekuatan negara dalam menghadapi berbagai tantangan, hambatan, dan ancaman, baik itu dari luar maupun dalam negeri. Dari makna tersebut sudah cukup terlihat bahwa dalam konteks ketahanan nasional juga perlu dilakukan digitalisasi. Ketika sektor lainnya bertransformasi melalui digitalisasi, maka tantangan dan ancaman suatu negara juga akan ikut bertransformasi. Transformasinya menjadi tantangan atau ancaman digital yang memerlukan suatu penyelesaian dan perlindungan dengan kekuatan secara digital (cyber).

Bentuk perlindungan digital mengacu pada istilah cyber security. Cyber security atau dalam bahasa Indonesia berarti keamanan siber merupakan berbagai bentuk upaya menjaga keutuhan, kerahasiaan, dan ketersediaan informasi serta semua sarana pendukungnya dari serangan cyber. Lemah atau tidak adanya cyber security dapat berdampak pada lemahnya ketahanan nasional. Mengingat serangan cyber dapat mengancam keutuhan, keselamatan, dan kedaulatan negara.

Ancaman Serangan Cyber di Indonesia

Pada tahun 2021, serangan cyber menjadi salah satu potensi ancaman bagi Indonesia yang perlu mendapat perhatian lebih. Indonesia rawan terhadap serangan tersebut karena jumlah pengguna internet Indonesia yang cukup besar. Menurut informasi dalam website resmi Kompas.com, ancaman serangan cyber yang bersifat kuat di Indonesia ada pada sektor perbankan. Salah satu kasusnya yaitu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) Skimming. Dalam kasus tersebut biasanya pelaku masuk atau membobol sistem perbankan dan memindahkan sejumlah uang ke rekening baru tanpa terdeteksi pihak bank.

Kasus lain yang akhir-akhir ini sedang hangat diperbincangkan yaitu bocornya data 279 juta penduduk Indonesia. Data tersebut dijual dengan harga US$ 6.000 pada forum online. Pakar keamanan siber dan ketua lembaga CISSReC menyebutkan kebocoran data tersebut diperkiraan dari BPJS Kesehatan. Data-data yang bocor tersebut jika disalahgunakan dapat membuat keamanan dan ketahanan nasional terganggu. Kebocoran data ini di tengah pandemi mencerminkan bahwa tingkat serangan cyber mulai kembali naik. Mengingat sebelumnya juga terdapat kasus serupa yang terjadi pada Tokopedia.

Urgensi Cyber Security

Seperti yang sudah disinggung di atas, cyber security  merupakan bentuk upaya perlindungan informasi dari serangan cyber. Tanpa cyber security serangan cyber akan lebih mudah terjadi dan akan berdampak pada terancamnya ketahanan nasional. Urgensi atau pentingnya cyber security tampak jelas dari kasus ancaman cyber yang terjadi di Indonesia. ATM Skimming ataupun kebocoran data jika terus terjadi dapat memicu hancurnya ketahanan nasional, baik dari ketahanan ekonomi maupun gatra lainnya.

Implementasi dan peran penting (urgensi) cyber security bagi ketahanan nasional Indonesia tidak lepas dari peran Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Badan tersebut memiliki tugas dalam keamanan cyber secara efektif serta efisien dengan mengembangkan, memanfaatkan, dan memperkuat semua unsur yang terkait dengan cyber security.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline