Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

"Penjara" Centang Biru atau Viewer atau AU Kompasiana?

Diperbarui: 11 April 2021   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rewards yang sebenarnya adl masuk the most popular dan the highest score (dokpri)

Sebenarnya ada geger lokal di Kompasiana. Ketika seorang Kompasianer merasa "tidak terima" karena sudah capek capek mengalokasikan waktu tenaga dan pikiran bahkan sudah masuk klaster AU (Artikel Utama) ternyata tidak berkorelasi dengan perolehan K-Rewards. Akhirnya kompasianer tersebut "menantang" admin untuk menulis artikel utama sebagaimana ia "merasa" sebagai ahlinya ahli penulisan artikel. Hehehe.. maaf, bercanda agak sarkastis ini.. namun yang melintas kira-kira dapat demikian.

Silakan lihat link di sini : 

Admin, Yuk Gantian Menerima Challenge dari Saya

Di sisi lain, ada juga kompasianer yang merasa biasa-biasa saja dan eh lha dalah malahan dapat viewer banyak dan mendapatkan k-rewards yang lumayan. Setidaknya lebih besar dari pemilik centang biru yang sedang tidak happy karena k-rewards sedikit. Padahal, proses publikasi liberal ala Kompasiana sebenarnya sangat memungkinkan orang menulis apa pun. Sehingga, memang ada juga penulis "serba bisa" yang semua objek tulisan dikemas dan dipublikasikan ke Kompasiana. 

Ya risikonya, positif dalam hal ini, viewernya akan sangat banyak karena segmentasi pembaca semakin beragam. Meskipun, bisa jadi artikel itu bukan AU, dan penulisnya bukan kriteria centang biru. 

Ada juga yang membandingkan dengan youtuber versus blogger : 

Baru Aku Sadar Nasib Bloggers Lebih Ngenes dari Youtuber

PENJARA BARU 

Saya melihat ada gejala "penjara" baru bagi penulis yang punya target-target tertentu. Misalnya target mendapatkan centang biru, maka penulis akan berkeringat berpikir berdzikir berusaha sekuat jiwa untuk melahirkan karya yang diharapkan menjadi Artikel Utama. Ya positif juga kalau penulisnya memang murni mengejar "kualitas", dan bukan yang lain. 

Ada juga yang memenjarakan dirinya pada jumlah viewer, sehingga mencari semua cara agar viewernya semangkin banyak semangkin luas. AKhirnya semua topik dilahap, ya tetap positif sepanjang penulisnya tidak tersiksa karena tema loncat sana loncat sini. 

Padahal, Kompasiana sudah dirancang bebas-sebebasnya. Jadi harusnya, yang mengharuskan paling ya hanya saya lho ya, semua penulis di Kmpasiana bahagia selama-lamanya. Tidak tergantung jumlah viewer, tidak tergantung jumlah AU, tidak harus centang biru, tidak takut dengan google metrics, dan sebagainya. (Hehehe.. sok bijak ya....)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline