Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

UK, Muslim, dan STIAMAK

Diperbarui: 9 Juli 2019   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Malik menyampaikan sambutan (dokpri). 

Pernahkah kita berpikir bahwa organisasi Ahmadiyah yang oleh sebagian muslim belum mendapatkan tempat yang memadai, justru mendapatkan tempat yang baik di masyarakat muslim London? Bahkan, walikota London, Sadiq Khan,  adalah keturunan Pakistan muslim Ahmadi, atau pengikut Ahmadiyah. Meskipun ada kontroversi karena fatwa seorang Imam bahwa ia tidak lagi "muslim", namun secara historis ia tumbuh besar dari kalangan muslim. 

(ref: https://id.wikipedia.org/wiki/Sadiq_Khan )

Pada saat yang sama, mungkin juga orang terheran-heran mengapa markas besar Hizbut Tahrir berada di London. Aktivitas organisasi yang konon mengusung isu-isu khilafah dan urgensi pendiriannya, justru dikendalikan dari negara non muslim, United Kingdom.  Apakah ini aneh? 

Ternyata fakta historis juga menarik. Ayatollah Ruhallah Khomeini, sebelum revolusi Iran, juga mengontrol aktivitas pengikutnya dari desa terpencil di Perancis. Selepas 15 tahun dari pengasingan, Khomeini berhasil memimpin revolusi Iran yang mencengangkan itu. 

(ref: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-47100392 ).

Kembali ke UK dan hubungannya dengan muslim, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, MOazzam Malik, menceritakan bagaimana Birmingham memiliki minoritas muslim 30% dari populasi penduduknya.

"Minoritas, namun semakin mendapatkan tempat di masyarakat Inggris, "ungkapnya di sela peringatan ulang tahun ke 93 Ratu Inggris serta peringatan 70 tahun hubungan UK - Indonesia di Ballroom Hotel Sangrila  Surabaya beberapa waktu yang lalu (13/6/2019 pukul 1830 - 2130), sekaligus juga pelepasan masa jabatan Pak Malik yang akan kembali ke Inggris setelah menjabat sebagai duta besar sejak 2014 yang lalu. 

Pak Malik yang juga muslim ini, sangat terkesan dengan Indonesia yang tidak saja ramah namun memiliki masa depan peradaban yang gemilang.

"Makanya saya senang karena Liverpool juga telah menjadi sister city dari Kota Surabaya, "imbuh Pak Malik yang mendapatkan applaus dari segenap tamu undangan. Di sela-sela acara, Nugroho Dwi P., MSc alumnus World Maritime University Sweden yang adalah chairman STIAMAK (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan) Barunawati yang hadir atas undangan dari Konsul Kehormatan UK di Surabaya, mencoba mengajak berbincang dengan Pak Malik. 

"STIAMAK ikut berpartisipasi di acara ini, karena institusi STIAMAK menjadi bagian dari proses pengembangan SDM Logistik dan Kemaritiman, salah satu bagian penting program pemerintah Indonesia saat ini. Pak Malik yang mewakili UK, pasti peduli karena UK juga dikenal sebagai negara maritim dengan armada navy yang kuat, serta Liverpool John More University adalah mitra WMU serta ada alumny STIAMAK juga bersekolah port business untuk master degree di Eropa, "ujar Nugroho. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline