Lihat ke Halaman Asli

Bus Baru BKTB Monas - Pantai Indah Kapuk: Catatan Survey

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Kemarin (6/2/2014) saya survey rute bus baru BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway) jurusan Monas - Pantai Indah Kapuk (PIK). Informasi peta rute sudah diunggah di TransportUmum.Com. Berikut ini catatan singkat dari survey tersebut: BKTB Monas - Pantai Indah Kapuk adalah bus sedang AC yang melayani rute Monumen Nasional - Kota - Pluit - Pantai Indah Kapuk. Rute ini menggabungkan rute TransJakarta koridor 1 (Blok M - Kota) dan koridor 12 (Pluit - Tanjung Priok). Di ujung rutenya di Monas, BKTB ini melewati Balai Kota, halte Gambir 2 dan memutar di Tugu Tani. Beberapa lokasi strategis yang dilewati BKTB Monas - PIK antara lain Monas, Harmoni, Glodok, Stasiun Kota, Kota Tua, RS Pantai Indah Kapuk, Suaka Margasatwa Muara Angke, serta perumahan di Pluit, Muara Karang, Muara Angke, dan Pantai Indah Kapuk. Perlu diketahui bahwa di luar halte busway, BKTB berhenti tidak di sembarang tempat. BKTB hanya di perhentian bertanda khusus. Berkaitan dengan rute dan perhentian, menurut saya penempatan perhentian khusus perlu terus dicermati sesuai kebutuhan penumpang dan lokasi strategis. Sebagai contoh, mungkin perlu ditambah perhentian di daerah mal Pluit Village untuk rute yang ke arah PIK. Selain itu, mungkin juga perlu ditambah perhentian untuk wilayah perumahan Muara Karang yang mengarah ke PIK. Secara khusus saya menyambut baik adanya perhentian di Suaka Marga Satwa Muara Angke karena ini memudahkan akses masyarakat ke wilayah konservasi tersebut. Untuk rute 'perpanjangan' Monas, yaitu Monas - Balai Kota - Gambir - Tugu Tani, menurut saya rute ini akan cukup bermanfaat. Namun yang mungkin perlu diperhatikan adalah bahwa penumpang dari Balai Kota - Gambir - Tugu Tani yang ingin menuju ke PIK harus membayar dua kali. Ini karena penumpang harus 'menghabiskan' dulu rute hingga sampai perhentian akhir, yaitu kembali ke Monas. Lalu setelah itu baru BKTB akan menuju ke PIK. Karena itu, mungkin dapat dipertimbangkan hal-hal supaya ini tidak harus terjadi (perubahan tujuan akhir?). Pada pelaksanaan BKTB kemarin, petugas di lapangan belum sepenuhnya siap dengan keberadaan BKTB. Hal ini tampak dari: - Ada petugas loket halte busway tidak siap dengan tiket BKTB. Salah satu penumpang yang saya temui kemarin harus membayar tiket busway dan tiket BKTB. - Sepertinya belum ada pintu perhentian yang jelas untuk BKTB di halte busway tertentu (misalnya di halte Harmoni). Ini dapat menimbulkan kebingungan penumpang yang ingin naik. Meskipun busnya baru, namun bus yang kemarin saya naiki kelihatannya tidak sepenuhnya baik. Bus saya itu sempat beberapa kali mati di tengah jalan, sehingga pramudi harus men-starternya lagi. Selain itu bagian lantai interiornya banyak bekas tanah. Awak bus yang ditanyai tentang ini berkata bahwa bekas tanah itu adalah karena sisa-sisa hujan. Tapi untuk kesan pertama sepertinya kebersihan bus harus lebih ditingkatkan. Sekian catatan saya. Semoga masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di wilayah-wilayah yang dilayani BKTB dapat beralih dari kendaraan pribadi sehingga dapat mengurangi kemacetan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline