Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Penyesalan Ponsius Pilatus

Diperbarui: 1 April 2021   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ponsius Pilatus (sumber gambar: deviantart.com)

Setelah menjatuhkan putusan agar Yesus atau Isa untuk disalibkan, merenunglah Pilatus.

Dalam hatinya ia berkata: baru kali ini dalam karirku sebagai gubernur dan sekaligus hakim, aku menghukum orang tak bersalah. Habis bagaimana lagi banyak orang dan rakyat mengancamku. Kalau tidak menyerahkan orang itu untuk disalib mereka akan melaporkanku ke kaisar dan tamatlah karirku.

Istriku, katanya lagi dalam hati, sebenarnya sudah memperingatkanku supaya jangan berurusan dan menghukum orang itu karena dalam mimpinya ia jadi menderita karena ulahku terhadap orang itu.

Kini nasi sudah jadi bubur. Orang itu sudah tersalib. Kini tidurku gelisah. Aku harus mabuk anggur dulu baru tertidur. Sungguh menyesal aku. Tapi aku dengar orang itu suka mengampuni  orang berdosa. Mudah-mudahan Ia memohonkan ampun bagiku kepada Allah BapaNya sebab aku sungguh menyesal dan sadar sebagai manusia lemah belaka.

Dalam kehidupan kita sering seperti Ponsius Pilatus. Mengurbankan orang tak bersalah demi ambisi kita. Cepatlah sadar kalau kita melakukakan seperti itu adanya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline