Lihat ke Halaman Asli

Nugraha Wasistha

Penulis lepas

Sherlock, Sinetron, dan Sepasang Korban

Diperbarui: 9 Maret 2021   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar diambil dari pxhere

Dua korban itu ditemukan dalam mobil yang diparkir di balik pepohonan, tak jauh dari jalan raya dekat obyek wisata terkenal. Keduanya berusia muda. Sekitar dua puluhan. Laki dan perempuan.

Yang lelaki, baik wajah maupun pakaiannya biasa saja. Bahkan terkesan miskin. Di kantongnya cuma ada dompet butut dan hape jadul.

Sebaliknya, yang perempuan bukan cuma cantik. Pakaian, perhiasan, dan telepon pintarnya bukan barang murahan. Demikian juga isi dompet di kantong celananya . Mobil yang ditumpangi juga diketahui sebagai milik si perempuan.

Perempuan itu dicekik sampai mati, tanpa tanda-tanda kekerasan seksual. Sementara si lelaki meninggal dengan mulut berbusa. Pemeriksaan menunjukkan dia minum racun serangga.

Satu kaleng racun serangga memang ditemukan di jok belakang. Isinya tinggal separo.

Tapi yang dramatis, ada sepucuk surat yang diletakkan di dashboard. Isinya singkat, puitis, dan mengerikan.

'Cintaku yang terlanjur lepas ternyata tak berbalas. Semoga di alam sana dia lebih lapang dada.'

Sepertinya apa yang terjadi sudah jelas. Si lelaki membunuh perempuan itu sebelum membunuh dirinya sendiri.

AKP Rahadian yang menangani kejadian itu menggeleng-gelengkan kepala. "Kukira kejadian seperti ini sudah lewat musim. Seperti sinetron saja. Sudah diketahui siapa mereka?"

"Farah Fitria, itu nama yang tertera di kartu penduduk," sahut wakilnya, Kompol Bayu. "Sudah menikah. Suaminya pemilik resto soto daging yang cabangnya di mana-mana itu."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline