Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

Peduli Tangkasi Primata Mungil Melalui Cendera Mata

Diperbarui: 31 Januari 2023   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkasi, primata mungil (sumber:mongabay.co.id  Foto : A. Wijayanto)

Hari ini (30 Januari) diperingati sebagai Hari Primata Indonesia. Kepedulian atas penyusutan jumlah primata baik akibat perdagangan ilegal pun perubahan habitat. Salah satunya mari peduli Tangkasi, primata mungil melalui rupa cendera mata.

Primata merupakan mamalia (makhluk menyusui) dengan ukuran organ otak yang besar. Memiliki kedekatan emosi dan genetik dengan manusia. Indonesia memiliki keragaman jenis hewan primata yang diperhitungkan dunia.

Sebagai komponen ekosistem, satwa ini berperan sebagai penyeimbang. Juga pemelihara hutan alami. Menebar bebijian dari makanannya, seolah bertanam menjaga populasi sumber energinya.

Menyadari tidak memiliki bekal mencukupi, simbok kebun tidak akan menyoal Hari Primata Indonesia dari kajian besar. Ada Kompasianer Petrus Kanisius, salah satu ahlinya. Mencoba menguliknya dari sisi lain. Pun dari sudut pandang yang terbatas.

Kekayaan plasma nutfah primata mewarnai penetapan fauna identitas daerah di Indonesia. Setidaknya dua provinsi yang menerakannya sebagai fauna identitas. Bekantan ditetapkan sebagai fauna identitas Kalimantan Selatan. Tangkasi menjadi satwa identitas Sulawesi Utara.

Peduli Tangkasi fauna identitas Sulawesi Utara

Tangkasi adalah nama lokal dari Tarsius. Primata Tarsius meliputi beberapa spesies yang tersebar di Sulawesi dan Filipina. Sebagai satwa endemi menjadi dasar pemilihan dan penetapan fauna identitas Sulawesi Utara.

Primata berukuran mungil dengan rambut bulu halus berwarna kelabu. Memiliki sepasang mata belok berukuran besar sebagai makluk nokturnal yang beraktivitas di malam hari. Keunikannya kepala mampu berputar untuk melihat obyek di belakangnya.

Keunikan Tangkasi sebagai primata terkecil di dunia menjadi kekayaan alam dan kekayaan intelektual global. Menjadi tujuan dari ilmuwan dunia untuk menyibak pembelajaran darinya. Jadilah laboratorium alam tingkat global.

Hidup di pepohonan dan populasinya terancam menurun oleh kegiatan deforestasi. Merupakan salah satu satwa yang dilindungi dari kepunahan. Berbagai upaya konservasi dilakukan. Membangkitkan kepedulian melalui edukasi pun pengenalan kepada khalayak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline