Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

Setiap Artikel adalah Rabuk bagi Penulis dan Pembacanya

Diperbarui: 15 Juli 2020   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel adalah guguran daun yang menyuburkan penulis dan pembaca (dok pri)

Amatan singkat dari perjalanan. Hamparan luas di suatu kebun raya dengan aneka tanaman. Seorang tukang kebun mengumpulkan guguran daun di sekitar pokok pohon. Tak peduli apakah itu daun gugurannya sendiri atau guguran pohon tetangga.

Proses alami terjadi, guguran daun mengalami proses pengomposan di tempat. Menjadi rabuk yang menyuburkan pokok tanaman. Tidak ada materi yang hilang, yang ada adalah pengubahan energi. Menjadi daya dukung kehidupan.

Kebun Raya Kompasiana

Ingatan tersebut membumi pada gambaran Kompasiana sebagai suatu kebun raya. Setiap pelaku alias kompasianer adalah aneka pokok tanaman yang tumbuh dengan aneka jenis. Juga berbeda performa kerimbunan.

Ragam kompasianer dengan aneka minat. Tak dipungkiri aneka generasi. Aneka karakter. Beragam pengalaman berinteraksi selama berkompasiana.

Layaknya suatu kebun, ada heterogenitas. Keragaman mendasar. [Perwujudan penataan Illah yang alami, komunitas tananam heterogen, bagian dari permaculture. Konsep kehidupan yang saling support. Disitir dari komen berharga Bung Gege]

Keragaman melahirkan kreativitas untuk bertahan dan berkembang. Terbentuk sub komunitas, layaknya populasi kumpulan individu sejenis. Keterikatan warga dengan minat yang sama dan saling mendukung.

Setiap Artikel adalah Rabuk Bagi Penulis dan Pembacanya

Aha, bukankah setiap artikel juga layaknya daun pengetahuan, ketrampilan ataupun pengalaman. Daun yang menjadi mahkota pun penciri dari setiap pohon. Bukankah identitas pohon dapat dikenali dari karakter daunnya. Daun jambu pastinya berbeda dengan daun mangga.

Sang daun memadukan energi dari bumi yaitu air dan hara dengan energi surya. Paduan yang berupa penyarian, sintesis dan pengolahan menjadi senyawa makna. Begitupun artikel berasal dari olah pikir, penyarian dan pemaduan informasi, pengalaman menjadi suatu makna baru.

Dedaunan tak hanya dipegang erat oleh sang pokok. Ada masanya digugurkan. Laiknya artikel tulisan di Kompasiana yang digugurkan oleh kompasianer dari tangkai pikiran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline