Lihat ke Halaman Asli

Novi Setyowati

TERVERIFIKASI

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Hobi Postcrossing: Meski Tak Kenal, Tetap Bisa Sayang

Diperbarui: 8 Februari 2021   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa kartu pos yang saya terima dari postcrossing (Dokpri)

Pernahkah mendengar postcrossing? Kalau belum, coba tebak kira-kira postcrossing itu apa? Kalau masih susah menebak juga, kata kuncinya terletak pada kata "Post"! Yak! Ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan jasa pengiriman "Kantor Pos"!

Sejak tahun 2017 saya mempunyai sebuah hobi baru, yaitu postcrossing. Postcrossing merupakan sebuah kegiatan saling berkirim kartu pos dengan orang lain di seluruh belahan dunia.

Uniknya, kita tidak mengenal siapa yang akan kita kirimi kartu pos dan begitu pula dengan mereka. Sebaliknya, kita pun tidak mengenal siapa yang mengirimi kita kartu pos.

Kita pun tidak memiliki kebebasan untuk memilih siapa yang akan kita kirimi kartu pos dan siapa yang akan mengirimi kita kartu pos. Dalam artian, semua aturan dalam postcrossing menggunakan sistem acak. Pihak postcrossing lah yang menentukan, kepada siapa kita harus mengirimkan kartu pos dan dari siapa kita akan mendapatkan kartu pos. Menarik, bukan?

Kalau penasaran, bisa klik website postcrossing di internet, ya!

Beberapa kartu pos lainnya yang saya terima dari postcrossing (Dokpri)

Langkah-langkahnya mudah sekali. Seperti kebanyakan akun media sosial, pertama-tama kita harus membuat akun dan mengisi data diri kita. Setelahnya, kita bisa memulai ber-postcrossing dengan mengajukan permintaan untuk mengirimkan kartu pos.

Dalam sekali permintaan, kita bisa mendapatkan "jatah" mengirim hingga 7 kartu pos. Setelahnya, kita baru bisa mengajukan permintaan lagi jika kita sudah menyelesaikan "misi" pengiriman yang kita ajukan sebelumnya.

Sedikit tambahan, ketika seseorang mengirimkan kartu pos atau kita mendapatkan kartu pos, kita bisa mengunggahnya di website postcrossing juga. Sehingga kelak akun kita pun mencatat berapa banyak kartu pos yang telah kita kirimkan dan berapa banyak kartu pos yang telah kita terima. Jadi, kita tetap bisa mengontrol apakah kartu pos yang kita kirim sudah terkirim dengan baik ataukah tidak.

Oh ya, kita juga bisa mengatur postcrossing kita sendiri. Misalnya, kita terbuka dengan saling berbalas kartu pos. Atau, kalau saya dulu sih hanya mengirim ke orang lain dan menerima dari orang lain saja, tidak sampai saling berbalas kartu pos. Dalam artian, saya tidak berbalas kartu pos, tetapi hanya sekali saja mengirim atau sekali saja menerima dari orang lain.

Jadi, postcrossing ini tidak sama dengan sahabat pena, ya!

Nah, kira-kira begitu gambaran singkat dari postcrossing ini. Lalu, kenapa sih saya menggemari hobi ini?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline