Lihat ke Halaman Asli

Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Guntur #2249mdpl

Diperbarui: 24 Oktober 2018   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Gunung Guntur adalah sebuah gunung berapi bertipe stratovolcano yang terdapat di Sirnajaya, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dan memiliki ketinggian 2.249 meter dpl.

Gunung Guntur pernah menjadi gunung berapi paling aktif di pulau Jawa pada dekade 1800 an. Tapi sejak itu aktivitasnya kembali menurun. Erupsinya pada umumnya disertai dengan lelehan lava, lapili dan objek material lainnya. Erupsi Gunung Guntur yang tercatat adalah pada tahun 1847, 1843, 1841, 1840, 1836, 1834-35, 1833, 1832, 1832, 1829, 1828, 1827, 1825, 1818, 1816, 1815, 1809, 1807, 1803, 1800, 1780, 1777, 1690.

Gunung Guntur berdekatan dengan gunung-gunung lainya yang mengelilingi kota Garut. Di sebelah selatan Gunung Guntur, ada Gunung Putri yang berhadapan dengan Gunung Cikuray dan Gunung Papandayan, kemudian di sebelah barat ada Gunung Masigit, Gunung Parupuyan, dan gunung lainnya

Gunung Guntur sendiri mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Di kawasan puncak Gunung Guntur terdapat kaldera yang sangat besar dan dalam yang berasal dari bekas letusan. Karakteristik Gunung Guntur umunya berpasir sehingga tidak banyak ditumbuhi tanaman dan tampak gersang. Sebagian kawasan banyak ditumbuhi dengan ilalang dan terlihat seperti padang savana. Di puncak hanya ada beberapa tanaman cantigi yang tumbuh. Selain cantigi, pohon pinus lebih banyak tumbuh di gunung ini.

Ya, kira-kira begitulah sedikit pengantar mengenai Gunung Guntur. Salah satu gunung yang terkenal di Pulau Jawa bagian Barat, di Kota Garut.

Pendakian ke Gunung Guntur menjadi pendakian pertama saya di tahun 2018, setelah cukup lama rehat dari kegiatan alam. Sungguh rindu.

Dan yang namanya Pendakian, pasti selalu saja ada alasan atau halangan. 

Entah dari diri kita sendiri atau dari teman seperjalanan. 

Tapi, kalau kita tidak mengusahakan atau memperjuangkan kita tidak akan pergi kemana-mana.

Pendakian ini dimulai dari pikiran saya yang ingin mendaki sebelum mulai kembali masuk kerja di hari Senin berikutnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline