Lihat ke Halaman Asli

Ikon Bersejarah Kota Pahlawan

Diperbarui: 21 April 2018   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wikimedia

Berlibur ke Surabaya jangan sampai melewatkan untuk mengujungi salah satu tempat ikon bersejarah yang berada di kota pahlawan "Monumen Tugu Pahlawan". 

Monumen sendiri merupakan sejenis bangunan yang dibuat untuk mengenang seseorang atau peristiwa yang dianggap penting. Jadi, Monumen Tugu Pahlawan ini di bangun bertujuan untuk memperingati peristiwa atau mengenang semangat perjuangan masyarakat Surabaya "arek-arek Suroboyo" yang berperang untuk mengusir para penjajah Belanda pada tanggal 10 November 1945.

Lokasi monumen tugu pahlawan ini sendiri berada tepat di tengah kota Surabaya yaitu di Jalan Pahlawan Surabaya,dekat Kantor Gubernur Jawa Timur. 

Apabila ada wisatawan dari luar kota yang ingin mengujungi monumen tugu pahlawan tidak perlu takut jika tersesat, karena sudah terdapat petunjuk arah rute untuk mengarah ke lokasi dan  sudah terdapat  juga trasportasi umum langsung untuk mengarah ke tempat tesebut. Di area masuk ini anda dapat menjumpai dua patung proklamator dan tanah lapangan luas yang di buat untuk bersantai dan berfoto para pengujung. Sedangkan, tinggi Monumen Tugu sendiri mencapai 41,15 meter(wikipedia).

https://www.kopi-ireng.com

Jika, anda berada disini rasanya kurang bila tidak mengujungi Museum 10 November yang juga berlokasi di area Monumen Tugu Pahlawan. Lokasinya, tepat dibawah tanah lahan Tugu Pahlawan sedalam 7 meter terdapat sebuah museum untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang di Surabaya, di museum ini juga terdapat foto-foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan. Museum ini diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden K.H. Abdurrahman  Wahid  (wikipedia). 

Harga tiketnya tidak terlalu mahal Rp 5.000 per orang. Koleksi yang terdapat di museum ini anatra lain seperti foto-foto pada zaman dahulu perang, patung pahlawan, senjata yang dahulu digunakan untuk berperang "arek-arek Suroboyo" untuk melawan para penjajah seperti bambu runcing  dan masih banyak lagi koleksi yang tersimpan di museum 10 November.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline