Lihat ke Halaman Asli

Peringatan Hari Guru: Telisik Permasalahan Klasik

Diperbarui: 25 November 2021   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai dengan kodratnya sendiri, pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.

Kalimat tersebut dilontarkan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara. Guru merupakan seorang pengajar yang harus bisa membimbing dan mengarahkan anak didiknya menuju keberhasilan.

Pendidik telah dipercaya untuk melaksanakan suatu misi yang mulia, beban berat juga ditanggung olehnya. Tak sedikit jumlah guru di Indonesia tersebar di berbagai daerah dan kepulauan. Namun, kualitas pendidikan di semua daerah tak serata kenyataannya.

Pemerataan kualitas pendidikan merupakan sebuah konflik yang tak kunjung ada habisnya. Terdapat banyak daerah di berbagai macam pelosok yang memiliki akses terbatas terhadap pendidikan dan guru yang memadai.

Sekolah dengan guru-guru terbaik terletak di kota-kota besar, seakan-akan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, anak-anak daerah harus angkat kaki dari tempat asalnya demi menuntut ilmu.

Apakah benar anak daerah harus meninggalkan tempat asalnya untuk mengenyam pendidikan?

Pendidikan yang tersentralisasi

"Tuntutlah ilmu hingga ke Negeri Cina" merupakan istilah yang sering digunakan orang-orang untuk membenarkan pemikiran bahwa untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik, anak-anak daerah harus meninggalkan tempat kelahirannya yang memiliki kualitas pendidikan rendah.

Tentu tidak ada yang salah dari pernyataan tersebut. Namun, apakah mustahil bagi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas di daerah sendiri?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat bahwa pada 2021, terdapat 56 juta siswa, 407 ribu sekolah, dan 3,4 juta guru di Indonesia. Akibat dari jumlah siswa yang besar dan tersebar di berbagai daerah, hal tersebut membuat pemerataan kualitas pendidikan sulit untuk dilakukan.

Indonesia yang merupakan negara kepulauan memiliki permasalahan dalam pemajuan dan pembangunan daerah yang hanya tersentralisasi di kota-kota besar. Hal ini sangat berdampak bagi pemerataan sistem pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline