Lihat ke Halaman Asli

Novaldi ARaska

Penyembah Tuhan Yang Ahad

Kajian Tafsir: Cobaan, Kematian, dan Rahmat Allah

Diperbarui: 15 Maret 2021   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Oleh: Novaldi Ade Raska

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Kali ini kita telah sama-sama melihat beragam kepedihan dan rasa sakit di sekitar kita. Satu persatu manusia di seluruh dunia telah meninggalkan satu fase menuju fase berikutnya. Hingga akhirnya akan berakhir pada fase penutup, yakni akhirat.

Hanya butuh waktu kurang dari setengah tahun, sudah cukup bagi wabah mematikan menghapus keberadaan jutaan manusia. Hal ini tentu memberikan dampak yang begitu besar, terutama bagi ketenteraman jiwa.

Rasa sedih yang seakan tak berujung. Tentunya membutuhkan suatu pelipur untuk menenangkan situasi yang rumit ini.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengkaji Kalamullah yang menerangkan bagaimana hakikat hidup manusia di tengah cobaan yang berat. Mari simak ulasannya berikut ini.

Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Anbiya’ : 35

Firman Allah SWT:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu di kembalikan.”

Dalam ayat tersebut Allah SWT. menegaskan kepada kita, siapapun makhluk di dunia ini, pasti akan merasakan kematian:

………..  كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline