السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kali ini kita telah sama-sama melihat beragam kepedihan dan rasa sakit di sekitar kita. Satu persatu manusia di seluruh dunia telah meninggalkan satu fase menuju fase berikutnya. Hingga akhirnya akan berakhir pada fase penutup, yakni akhirat.
Hanya butuh waktu kurang dari setengah tahun, sudah cukup bagi wabah mematikan menghapus keberadaan jutaan manusia. Hal ini tentu memberikan dampak yang begitu besar, terutama bagi ketenteraman jiwa.
Rasa sedih yang seakan tak berujung. Tentunya membutuhkan suatu pelipur untuk menenangkan situasi yang rumit ini.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mengkaji Kalamullah yang menerangkan bagaimana hakikat hidup manusia di tengah cobaan yang berat. Mari simak ulasannya berikut ini.
Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Anbiya’ : 35
Firman Allah SWT:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu di kembalikan.”
Dalam ayat tersebut Allah SWT. menegaskan kepada kita, siapapun makhluk di dunia ini, pasti akan merasakan kematian:
……….. كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!