Lihat ke Halaman Asli

Respon Islam Nusantara terhadap Modernisasi

Diperbarui: 9 April 2020   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Islam dan Modernisasi

Modern adalah bentuk perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman, maka modernisasi berarti proses dari perubahan perkembangan zaman. 

Islam adalah Agama yang sempurna, Islam diyakini oleh umatnya dengan tidak menyekutukan Allah, menjalankan syariat yang bertujuan untuk memperkenalkan manusia dengan Allah, menyerukan manusia untuk beribadah, dan menjadi pengingat bagi umat-Nya bahwa semua akan kembali kepada Allah. Islam tidaklah sebagai agama penentang modernisasi, namun Islam merupakan agama yang menjadi pelopor modernisasi. Dalam hal ini terdapat 3 golongan yang merespon segala sesuatu dari bangsa barat, antara lain:

  • Golongan yang melarang
  • Golongan yang menerima
  • Golongan yang menyaring

2. Sikap Islam Nusantara terhadap Modernisasi

Islam selalu membawa kedamaian dan kebaikan untuk umat. Karena era modernisasi lebih diindentikkan dengan liberalis, sehingga muncullah perbedaan pemikiran dan tindakan di kalangan umat. Terdapat 3 sikap dalam umat islam, yaitu: Menerima tanpa adanya sikap dan pikiran kritis, Mengutuk bangsa barat dengan seluruh budayanya, Mengambil budaya barat yang positif dan menghindari yang negatif. 

Islam sangat menghargai perbedaan termasuk perbedaan cara bertindak dan cara berpikir manusia, namun harus tetap sesuai syari'at Islam. Modernisasi membawa perubahan yang baik dalam berbagai aspek kemajuan, namun juga berakibat buruk pada pengikisan tradisia yang sudah ada. Muncul berbagai pendapat yang mengatakan bahwa modernisasi secara perlahan mengikis kebudayaan nusantara yang sudah sesuai syari'at Islam, sedangkan dilain sisi terdapat pendapat mengatakan moodernisasi harus diupayakan sebagai nilai tambah bagi Nusantara dengan tetap melindungi tradisi agar tidak terkikis.

3. Modernisasi ala Islam Nusantara

Modernisasi ala Islam Nusantara berarti menjaga nilai-nilai tradisi lama tetapi tidak menutup mata dari era modern. Islam Nusantara merawat dan melestarikan kebudayaan lokal dengan tetap mempertahankan syari'at Islam. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bahwa modern dan tradisional dapat diselaraskan apabila keduanya tetap saling mempertahankan keasliannya. Mempertahankan bentuk aslinya dapat diwujudkan melalui bidang kesenian, yang dalam hal ini adalah pertunjukan. 

Pertunjukan adalaha salah satu seni yang dipilih oleh Wali Songo sebagai salah satu cara berdakwah di pulau jawa, salah satu bagian dari pertunjukan kesenian ini adalah digunakannya tembang tombo ati. Di zaman modern seperti ini, tembang atau musik yang bernafaskan Islami sudah dikemas dengan lebih modern dan sesuai minat pendengar yang lebih mudah menghafal lagu dengan iringan musik yang lebih bervariasi dan sesuai perkembangan zaman dengan tanpa menghilangkan nilai Islam yang menjadi pesan dalam lagu tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline