Lihat ke Halaman Asli

Untuk Belahan Jiwa di Negeri Antah Berantah

Diperbarui: 22 Juli 2015   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hai belahan jiwaku,

Aku mau menunggumu, tanpa batasan waktu….

Tak usah terburu-buru, ambilah waktu sebanyak yang kamu mau sebelum kamu siap melangkahkan kakimu untuk menemuiku.

Nikmati lah perjalananmu sejauh kakimu bisa melangkah…Mungkin masih banyak tempat yang ingin kau singgahi dengan kaki kekarmu, agar kakimu nanti cukup kuat dan siap untuk memangku aku atau buah hati kita kelak. Biarkan kakimu berjalan ke banyak tempat, agar kelak saat kita bersama, dia sudah lelah berjalan dan tak akan berniat melangkah jauh dari aku….

Jangan takut aku akan lelah atau bosan menunggumu, percayalah aku punya seribu satu cara untuk menghabiskan waktuku. Dalam penantian ini, aku menikmati setiap tempat yang aku singgahi, setiap kisah yang aku alami, dan semua sudah aku catat di buku kecil bernama memory, yang kelak akan aku bagi bersamamu saat kita sedang menikmati waktu berdua sambil menikmati secangkir teh di sore hari.. kita akan punya ribuan sore yang akan kita habiskan bersama, karena itu aku sedang mengumpulkan tawa, air mata dan kisah sebanyak mungkin, agar sore kita kelak selalu penuh cerita.

Tak usah tergesa-gesa dan berpikir betapa sayangnya waktu-waktu yang harus kita lalui sendirian…., Aku cukup sabar menunggumu, dan sudah bisa membayangkan berapa banyak cerita dan kisah sudah kau catat.. Karena hidup adalah sebuah perjalanan, dan banyak tempat yang bisa kita jadikan persinggahan.. tapi aku mau kelak akulah yang jadi tempat yang kau pilih sebagai perhentianmu, begitupun kamu.. aku dan kamu, kita.., akan bertemu di satu titik, titik akhir yang kita pilih untuk menghabiskan sisa umur kita.. dan aku yakin aku akan selalu bergairah mendengarkanmu berbagi banyak kisah perjalanan yang kau lalui saat kamu sedang mencari aku…

 

Hai belahan jiwaku,

Aku mau menunggumu, tanpa ragu dan rasa malu…

Tak perlu berpikir aku akan lelah menunggu dan menyerah pada semua tekanan dalam kesendirianku… Aku tak akan pernah menjadi cukup tua dalam penantian, pencarian ini selalu membangkitkan adrenalinku, jatuh dan Bangun membuat jantungku selalu berdetak kencang, dan mencarimu diantara ribuan manusia membuat aku selalu bergairah.. Percayalah, aku tak akan menjadi tua dan renta. Meskipun umurku terus merangkak dengan pasti, gurat-gurat halus mulai nangkring di wajahku, dan rambut putih menyempil di sela-sela helai rambutku, aku tidak akan pernah merasa malu.. Karena aku percaya ada harga yang harus di bayar dalam sebuah pencarian akan apa yang baik, dan kamu cukup layak untuk itu..

Aku tahu sendiri itu tidak selalu menyenangkan, ada kalanya kesepian membuat aku meneteskan air mata.. dan setiap tetesan airmata itu sudah kusimpan dalam gelas kaca, nanti kalau kita sudah bersama kamu bisa tahu berapa banyak airmata yang jatuh untuk menunggumu, dan kamu akan mengerti betapa berharganya kamu.. aku tahu kamu juga pasti merasa jenuh dengan kesendirianmu saat ini, jangan menyerah sayang, simpanlah peluhmu di dalam saku.. saat kita sudah bertemu, berikan padaku. Agar aku dapat menghitung betapa lelahmu mencariku saja tak pernah menghentikan langkahmu, maka aku akan percaya kamu sudah terlatih menyimpan peluh dan berpacu dengan lelah, hingga semua itu membuatmu mampu menanggung peluh membahagiakan aku dan buah hatimu…

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline