Lihat ke Halaman Asli

Rasa

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14316594971874027484

Kamu bisa saja berpura-pura tidak menyadari bahwa angin selalu membawamu kearahku, mempertemukan kita tanpa pertemuan.. dan menyisakan jejakmu yang hangatnya masih bisa terasa saat kusentuh dengan telapak tanganku

Kamu boleh saja seolah-olah tidak melihat benang merah tipis yang terikat di jari kelingkingmu dan jari kelingkingku, yang tanpa kita sadari membuat dunia ini seolah begitu sempit untuk kita berdua. Dan aku selalu bisa menangkap radarmu…

Kamu mungkin saja mencoba lupa bahwa tidak ada yang lebih kuat dari yang namanya takdir.. dan setiap aku melihatmu di persimpangan, itu bukanlah sebuah kebetulan, bahkan saat kamu masih saja menemukan namaku di daftar teman wanita-wanita yang kau singgahi..

Aku hanya tahu caranya bertahan, dari balik celah sunyi kusaksikan kamu datang..pergi..datang lagi untuk lalu pergi….

Tapi kamu, aku, kita… tak akan pernah bisa benar-benar lupa bahwa rasa mungkin saja terlupa, namun bila sang pemilik semesta telah melukis “kita’ dibukunya maka waktu akan jua yang akan melepaskan bait-bait cinta seperti balon jingga yang terbang diangkasa lalu jatuh ke pangkuan kita…

Dan bila saat itu tiba, aku percaya bahwa kamu memang hanya sejauh doa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline