Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Tersirat

Diperbarui: 27 Februari 2021   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.mgmpsosiologijateng.com

Kini ia menangis sambil menatap cakrawala

Mencari arti dari butir air matanya

Tak mampu pecahkan teka-teki semesta

Semakin aku memuja semakin keraslah tangisannya

Itu tangan tlah terbuka

Berikan berkat pada jiwa

Tak kenal ia sekolah negeri atau swasta

Pendidikan begitu asing dalam pendengarannya

Merapah mencari sedekah, demi menyambung nyawa

Manalah ia tau apa itu fisika dan kimia

Ia tak belajar etika

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline