Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Geliat Ronta Semesta

Diperbarui: 26 Januari 2021   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by https://www.greeners.co

Dalam khidmat doa-doa, aku meminta takdir baik

Walau ina telah kembali pada tempat peraduannya

Tak akan hilang keyakinan, di mana harus kugenggam

Matinya jiwa-jiwa di angkasa pada pekan pertama

Bergesernya tanah dari tempat asal ia berada

Ketika ancala memuntahkan isi perutnya

Kemudian genangan ayar diberbagai kota memakan jiwa

Kita masih terus menutup mata akan geliat kesakitan alam

Membungkam lisan yang mengetahui ronta tangis ibu pertiwi

Tak sadar jari-jari insan telah merusak semesta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline