Lihat ke Halaman Asli

Yunita Kristanti Nur Indarsih

TERVERIFIKASI

... n i t a ...

Jadi "ABG", Gak Masalah - Cara Masuk Dunia Remaja

Diperbarui: 18 Juni 2021   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Dunia Remaja - Murid-murid Remaja Saya/ Sumber: Dok. Pri 

"Jadilah "ABG" (baca: anak baru gede), jika ingin masuk dunia remaja. Bukan untuk ikut arusnya abege, lho, tapi untuk kenali karakternya, agar efektif cara kita menangani problematika yang dialami mereka."

"Ampun deh, ngadepin anak-anak jaman sekarang, susah diomongin?" 

"Ngeri banget pergaulan anak jaman now, kecepetan dewasanya! Tobat!"

Obrolan yang sering saya dengar di kalangan teman-teman pengajar dan juga orang tua. Dan... saya pun pernah mengalami fase berat itu saat harus mengajar di level usia remaja. 

Saya boleh mendefinisikan dengan versi saya bahwa masa remaja adalah masa ngeri-ngeri sedap, masa putih biru yang abu-abu. Ngeselin tapi nyenengin.. Memang gak mudah untuk dipahami di level ini.

Saya juga bukan tipe pengajar yang suka haha hihi  dengan mereka. Beberapa siswa melabel saya dengan cukup ekstrim.

Tegas, galak, and so on.. tetapi di sisi lain, saya pun jadi teman curhat yang diandalkan mereka. Rahasia mereka yang bahkan mama atau papanya tidak tau, saya tau. Keterbukaan mereka lebih dari sekedar guru, kedekatan kami lebih seperti sahabat.

Remaja, menurut Elizabeth B. Hurlock dibagi beberapa bagian. Fase remaja awal ada di rentang usia 13-16 tahun. Ahli lain menyatakan remaja adalah di rentang usia 13-23 tahun. Tidak masalah dengan perbedaan rentang usia ini menurut definisi beberapa ahli itu, yang lebih esensi adalah dalam tahap ini mereka mengalami badai perubahan yang tidak mudah juga untuk mereka hadapi sendirian.

Perkembangan seksualitas dimulai. Pubertas terjadi pada masa ini. Secara emosi berkembang namun demikian perkembangan otak mereka, yaitu precortex frontal (bagian otak yang mengatur kognitif, perencanaan, pengambilan keputusan, dsb) belum terbentuk secara maksimal.

Ledakan emosi menjadi ciri khas mereka. Pemberontakan disana disini mulai dilancarkan, mulai mendekat dengan peer group, mulai bisa menyimpan rahasia dari mama dan papanya. Ada warna lain yang dinamakan cinta mulai merasuk di kehidupan mereka, mencoba pacaran, dan seterusnya bisa dijumpai dalam kehidupan remaja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline