Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Pandemi terhadap Stabilitas Mata Uang Italia dan Makroekonomi, Italia! Ayo Pulih Kembali

Diperbarui: 6 April 2020   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Wabah Pandemik Covid-19 memberi banyak tekanan bagi negara yang merupakan jantung medeterania eropa ini. Covid-19 yang berawal dari negara tirai bambu tersebut memberikan dampak yang besar terhadap perekenomian. 

Banyaknya stigma masyarakat global tentang tingginya kematian akibat wabah ini memberikan shock besar terhadap saham dan pasar keuangan di Italia. 

Adanya hambatan transportasi sehingga menghambat distribusi barang. Italia adalah negara dengan orang yang terinfeksi Covid-19 terbanyak di Eropa. Menanggapi hal itu maka pemerintah Italia melakukan mitigasi lockdown sejak 9 Maret 2020.

Lockdown jelas memberikan dampak yang besar dalam perekonomian. Tidak adanya kontak dalam skala besar, harus menghentikan perusahaan non primer dan yang hanya dibuka adalah toko bahan pokok dan apotek. 

Lumpuhnya perekonomian membawa Italia ke jurang resesi. Akan tetapi mitigasi lockdown berdampak secara signifikan mengurangi penyebaran Covid-19. Dalam hal ini pemerintah tidak punya pilihan lain untuk menyelamkan warganya.

Tidak seperti negara lain, perserikatan negara uni eropa memperkirakan perekonomian Italia akan resesi hingga akhir tahun ke depan, sehingga pemerintah harus memberikan stimulasi ekonomi lebih keras untuk memulihkan kembali. 

Berdasarkan data tranding economic banyak saham di Italia yang memerah. Nilai tukar juga tidak stabil, stimulus yang dilakukan bank sentral Italia adalah melakukan penurunan terhadap suku bunga dan landing facility yang masing-masing turun sebesar 10 bps menjadi -0,5% dan -0,25%.

Pertumbuhan ekonomi Itallia juga turun drastis. Pada tahun ini pertumbuhan PDB y-o`y turun hingga -2,3% dari 0,5% dari tahun sebelumnya. Pengaruh lockdown memberikan akibat hambatan distribusi dan transportasi dan mematikan perekonomian. 

Pada kota Milan dan Lambordia sudah melakukan lockdown lebih awal yaitu sejak akhir Februari pasti memberikan dampak yang lebih besar. Apalagi kota tersebut merupakan pusat ekonomi Italia yang menyumbang hingga 20% PDB Italia.

Penyebab lainnya dari turun drastisnya PDB adalah banyak event di Italia yang merupakan penopang besar dalam perekonomian Italia harus dibatalkan seperti liga seri A italia yang harus ditunda hingga tahun depan hingga sektor wisata yang sudah banyak tidak beroperasi. Kemudian juga pada sektor industri non primer yang tidak berproduksi memberikan dampak besar terhadap PDB Italia.

Tahun ini merupakan tahun terburuk yang dialami negara Italia pasalnya kematian akibat Covid sudah melampaui China. sehingga untuk menekan angka kematian tersebut, pemerintah harus menambah fasilitas kesehatan untuk penderita Covid ini meskipun keuangan di Italia masuk ke jurang krisis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline