Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

suka nulis dan ngedit tulisan

Drama Sebabak

Diperbarui: 3 Mei 2024   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Drama Sebabak

Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Sore itu hujan masih turun membasahi bumi. Dengan baju dinas agak basah, sehabis pulang kantor, aku mampir di sebuah depot Soto Ayam di Jalan Tumenggung Suryo. "Pasti badan hangat jika makan soto," pikirku.

Aku memesan semangkuk soto ayam dan duduk menunggu sambil membaca koran yang disiapkan di tempat itu.

Tiba-tiba seorang ibu usia sekitar tiga puluhan datang dengan dua anaknya yang masih kecil. Dia menggendong anaknya yang masih balita dan menuntun satu anaknya yang lain.

Si ibu bertanya kepada penjual soto, "Berapa Pak sotonya seporsi?"

"Tiga belas ribu, Bu!" jawab pedagang soto.

"Maaf, Pak. Kedua anak saya ini ingin sekali makan soto, tetapi uang saya hanya sepuluh ribu. Maaf, ya Pak. Apa bisa dibuat dua porsi? Walau isinya sedikit nggak apa-apa, yang penting kuahnya banyak!" imbuhnya.

"Ohh, ... mari Bu, silakan duduk!" ajak pedagang soto.

Lalu tidak sampai sepuluh menit dihidangkannya di depan ibu itu tiga mangkuk soto porsi besar. Sambil tersenyum, pedagang itu mempersilakan si ibu menikmati sotonya.

"Tetapi, Pak. Uang saya hanya sepuluh ribu!" kata si ibu dengan kebingungan. Rupanya masih memiliki harga diri untuk tidak sekadar meminta-minta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline