Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Belajar Sepanjang Hayat

Peringatan Sang Penunggu

Diperbarui: 11 November 2021   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: https://beritabaik.id/

Cuaca siang ini sangat cerah. Aku bergegas ke ruang sanggar. Pak Nana sudah menunggu di sana bersama para pengurus ambalan. Kami akan mendiskusikan pelaksanaan pelantikan penegak di ambalan kami.

"Maaf saya tadi dipanggil bu Iroh dulu," ujarku saat tiba di ruang sanggar. Di sana sudah ada Andi, Jamal, Ria, Iwan, Mashudi, Yana, Ina, Bunga, Lisna dan pak Nana.

"Iya, tidak apa-apa, Tia. Kita mulai saja ya pertemuan kita hari ini. Pak Nana mengawali pembicaraan. "Kalian yang dipanggil hari ini akan ditugaskan untuk melakukan survei lapangan dan menyampaikan surat izin kepada pihak perkebunan."

"Siap, Pak! Kapan kami harus berangkat?" tanyaku sambil memandang pak Nana.

"Besok pagi. Jamal yang akan mengemudikan mobil. Kalian yang akan membantu Tia menyiapkan segala perizinan dan lokasi perkemahannya." Pak Nana memandang kepada teman-temanku yang lain.

Serentak mereka berkata," Siap, Pak!". Aku tersenyum melihat kelakuan mereka

"Tia, ini surat izin yang harus diberikan kepada pegawai PTP Perkebunan ya. Terus langsung minta surat persetujuan mereka agar tidak bolak-balik ke sana," ungkap pak Nana sambil memberikan sepucuk surat berkop sekolah.," Ini dana untuk surveinya. Atur ya sesuai kebutuhan."

Kemudian pak Nana keluar dari sanggar. Aku mengondisikan teman-teman yang akan berangkat besok.

Keesokan harinya pukul 6, kami sudah berkumpul di sekolah. Jarak sekolah ke tempat survei lumayan jauh, membutuhkan waktu dua jam perjalanan. Kami dinasehati oleh pak Nana dan bapak kepala sekolah agar berhati-hati.

Sepanjang perjalanan kami bersenda gurau. Aku duduk di bangku tengah bersama Ina dan Bunga. Iwan, Yana dan Mashudi duduk di bangku belakang sedangkan Ria menemani Jamal yang mengemudikan mobil Zebra.

Ria dan Jamal memang berpacaran sejak kelas satu. Mereka sering bepergian bersama. Kali ini Jamal diberi tanggung jawab untuk menemani survei karena dia yang memiliki kendaraan dan bisa mengemudikannya di antara panitia yang ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline