Lihat ke Halaman Asli

Natasha Ilauina

Mahasiswa KKN Undip Tim II Periode 2020

Warga Sempakata-Medan Siap Hadapi Adaptasi Kebiasaan Baru

Diperbarui: 19 Agustus 2020   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sempakata - Medan (19/08) memasuki era Adaptasi Kebiasaan Baru atau juga dikenal dengan New Normal. Namun, apakah masyarakat siap? Mahasiswa KKN Tim 2 Undip Medan telah melakukan observasi selama minggu awal KKN dilangsungkan di daerah Bunga Sedap Malam VII, Sempakata, Kota Medan. Hasil yang diperoleh adalah sebagian besar warga di lokasi cenderung mengalami stres. Hal ini dibuktikan dengan gejala-gejala stres yang dirasakan warga selama pandemi berlangsung yaitu nyeri fisik yang tidak jelas, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, merasa tidak bahagia, gelisah, dan lainnya. Selain itu, warga di lokasi juga belum taat dalam mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Permasalahan ini dibuktikan dengan anak-anak di lokasi yang bermain setiap sore tanpa menggunakan face shield dan masker, tidak menjaga jarak dengan orang lain, memakan jajanan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, dan sebagainya. Hal ini juga dilakukan oleh masyarakat dewasa yang sering menghabiskan waktu di warung kopi sekitar lokasi. Warga terlihat tidak aware terhadap situasi sekarang.

Mahasiswa KKN Undip Medan mengangkat permasalahan ini sebagai wujud untuk mencegah penambahan jumlah Covid-19 di Kota Medan. Dua program dirancang dan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan awareness warga di lokasi terhadap bahaya situasi saat ini terhadap fisik maupun psikologis masing-masing. Program 1 dilakukan dengan target anak-anak di lokasi, yaitu edukasi mengenai protokol kesehatan selama bermain di luar rumah. Play Safe in New Normal sebagai media untuk meningkatkan awareness anak-anak dalam menjaga diri mereka selama Adaptasi Kebiasaan Baru. Program dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama diisi dengan kegiatan edukasi dan menanamkan pemahaman tentang mentaati protokol kesehatan saat bermain di luar rumah. Hari kedua diisi dengan kegiatan kreativitas membuat face shield untuk dipakai selama bermain di luar rumah. Evaluasi yang dilakukan untuk program ini adalah observasi harian saat anak-anak bermain di luar rumah. Hasilnya, anak-anak mulai menumbuhkan kebiasaan baru dengan mentaati protokol kesehatan selama bermain di luar rumah.

Program 2 bernama Zona Anti Stres di Masa Pandemi dengan target rumah-rumah di lokasi. Program dilaksanakan dengan metode door-to-door dan psikoedukasi mengenai stres dan manjemen stres yang baik. Evaluasi dilakukan dengan memerika self monitoring yang dibagikan kepada warga dengan hasil bahwa warga mampu mengatasi stres dan mengurangi stres yang dialami melalui alat ukur Perceived Stress Scale (PSS-10).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline