Lihat ke Halaman Asli

Masker Alami versus Masker Buatan Pabrik

Diperbarui: 29 September 2022   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Merawat wajah adalah bagian dari rutinitasku sehari-hari. Yang tentu kegiatan tidak asing bagi perempuan bahkan laki-laki lainnya. Salah satu dari pilihan perawatanku yang sederhana adalah maskeran sekiranya dua kali seminggu. 

Masker ada beragam. Dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan kulit. Semisal untuk kulit kering, masker alpukat dan masker serum merupakan opsi yang baik. Untuk kulit berminyak bisa memakai masker putih telur serta masker clay. Dan untuk kulit normal bebas mencoba aneka jenis masker. 

Muncul perdebatan apakah yang terbaik masker alami atau masker produksi pabrik? Tentu semua punya alasan masing-masing. Sejumlah orang memang cocok-cocokkan dengan masker alami, beberapa dipicu oleh prinsipnya, yang lain sekadar lebih suka aroma yang alami. Tapi menurut pengamatan nalar, apakah masker alami unggul dari masker produksi pabrik?

Jawabannya tentu 50/50, seperti segalanya di dunia ini. Semua pasti pakai middle ground. Kuncinya adalah balans. Masker alami menawarkan komposisi yang tidak dicampur kimiawi walaupun vitaminnya tidak terkonsentrasi. Dilain pihak masker buatan pabrik adalah gabungan ekstrak vitamin meski campurannya sintetis atau tiruan laboratorium. 

Keduanya berpotensi menimbulkan alergi tergantung kulit siapa yang memakai. Contohnya merek ini bisa saja berefek pada si A tapi tidak si B. Begitu juga dengan masker alami, si A mungkin alergi sedangkan si B cocok. 

Nah, kejelian juga berperan besar dalam beauty regimen. Jangan asal ikut fad kecantikan, dari trend slugging hingga trend activated charcoal. Pilah sugesti dari trend dengan memikirkan mana yang betulan sesuai dengan kulit kita. 

Self awareness itu penting, jangan kalap mencari satu obat ajaib yang janjinya bakal melenyapkan semua masalah kulit. Terima kalau beauty regimen itu adalah proses kebiasaan yang perlu diperbaharui susunannya tergantung kondisi selama seumur hidup kita. Belajarlah cinta merawat diri agar sabar mencari produk yang sesuai untuk saat ini.

Alangkah baiknya mencatat tiap reaksi dari masker yang digunakan, maka telan kegelisahan dari trial and error skin care adventure yang tak terelakkan. Aku biasanya sudah punya daftar masker-masker yang cocok denganku, untuk kulitku saat ini aku rutin menggunakan sheet mask dengan konsentrat jeruk dan masker madu susu. 

Bagaimana denganmu? Merawat tubuh adalah bukti cinta diri. Mari nikmati perawatan diri sebagai kegiatan yang bisa tergolong meditatif dan terapi personal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline