Lihat ke Halaman Asli

NICOLAS DICKY

Mahasiswa Desain Interior Universitas Kristen Petra

Standing Chair: Alternatif Fasilitas Duduk untuk Kerja yang Efektif

Diperbarui: 26 November 2020   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulur-chair. Sumber : Koleksi Pribadi

Bekerja seharian merupakan aktivitas yang melelahkan baik untuk mental maupun tubuh kita, bahkan dapat menyebabkan resiko terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, meningkatkan kolestrol, dan masalah lainnya. 

Rata-rata pekerja kantor duduk sekitar 8 jam per hari yang dapat memperburuk kondisi kesehatan jika dilakukan terus menerus. Namun, tahukah anda terdapat alternatif fasilitas duduk yang dapat mengatasi masalah hal tersebut?

Standing chair solusinya! Ya, Standing chair merupakan fasilitas duduk yang memiliki kemiringan 45 derajat hingga 60 derajat. Sebenarnya apa sih yang membedakan kursi konvensional dengan standing-chair? Jawabannya adalah pada tumpuan penyangganya. 

Pada kursi konvensional penyangga terletak pada tulang punggung sehingga menyebabkan sakit pada bagian belakang tubuh jika digunakan dalam waktu yang lama, sedangkan pada standing-chair penyangga terletak pada kaki sehingga tidak membebankan berat tubuh kepada tulang belakang yang membuat pengguna tidak merasa tubuhnya lelah. Hal ini dikarenakan sebagian besar otot manusia berada pada bagian bawah sehingga tubuh bagian bawah memang lebih kuat (betis, pantat).

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Untuk penggunaan dalam waktu singkat manakah yang lebih baik kursi konvensional atau standing chair? Standing chair karena dapat diamati terkadang ciderapun kerap terjadi walau hanya duduk sebentar, maka dari itu standing chair meminimalkan resiko cidera tersebut.

Sulur-chair. Sumber : Koleksi Pribadi

Standing-chair memiliki ketinggian yang pas berkisar antara 80 – 90 cm dari lantai ke dudukan sesuai dengan ketinggian tubuh orang Asia, sehingga tubuh tertuju 90 derajat pada layar.

Standing-chair tidak memberikan rasa nyaman berlebih sehingga pengguna tetap fokus dan tidak terlena dengan kenyamanan seperti pada kursi konvensional. Kenyamanan itu mengacu pada kemampuan badan kita untuk terus bekerja atau ketahanan kita untuk bekerja. 

Standing chair memiliki kelemahan diantaranya lebih membutuhkan energi dibanding duduk secara konvensional sehingga memberatkan kinerja otot statis kaki jika tidak digerakkan. 

Karena dasarnya “A man was created to movement” (Stokke 1997) yang artinya manusia diciptakan untuk bergerak sehingga pengguna standing chair disarankan untuk menggerakkan kaki jika dirasa mulai lelah.

Sulur-chair. Sumber : Koleksi Pribadi

Salah satu inspirasi desain standing chair dengan nuansa tradisional adalah Sulur-Chair. Konsep dari desain kursi ini menggunakan biomimikri atau mengambil bentukan desain dari alam yaitu sulur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline