Lihat ke Halaman Asli

Bbgnn bnnhghc

Bngn bbgn jjh

Inilah Penyebab Pelaku dan Korban Bully di Sekolah serta Solusi untuk Menghentikannya

Diperbarui: 3 Februari 2025   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahaya perundungan merusak perkembangan mental anak-anak (sumber: Pinterest, Dark knights)

Bullying di sekolah masih menjadi masalah serius yang berdampak luas terhadap perkembangan mental dan sosial anak-anak. Kasus perundungan ini dapat terjadi di berbagai jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga menengah atas, dan sering kali berlangsung tanpa disadari oleh pihak sekolah maupun orang tua. Untuk memahami akar permasalahan ini, kita perlu menelaah faktor penyebab munculnya pelaku dan korban bullying serta mencari solusi konkret guna mencegahnya.

Mengapa Seseorang Menjadi Pelaku Bullying?

Pelaku bullying bukan hanya sekadar anak yang suka bertindak kasar terhadap teman-temannya, tetapi sering kali mereka memiliki latar belakang yang mendorong perilaku agresif tersebut. Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi pelaku bullying antara lain:

Lingkungan Keluarga yang Tidak Sehat

Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang penuh tekanan, kekerasan verbal maupun fisik, atau kurangnya perhatian dari orang tua cenderung mengembangkan perilaku agresif. Mereka mungkin meniru pola asuh kasar yang diterima di rumah dan melampiaskannya kepada teman sebaya.

Kurangnya Empati dan Kesadaran Sosial

Beberapa anak kurang memiliki empati karena tidak terbiasa diajarkan untuk memahami perasaan orang lain. Mereka melihat tindakan menyakiti orang lain sebagai sesuatu yang menyenangkan atau sekadar hiburan.

Tekanan Sosial dan Keinginan untuk Berkuasa

Dalam beberapa kasus, pelaku bullying ingin menunjukkan dominasinya di lingkungan sekolah. Mereka merasa lebih kuat atau lebih dihormati ketika dapat mengendalikan atau menakuti teman-temannya.

Pengaruh Media dan Pergaulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline