Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Tidak Sanggup Melihat Hari Depan

Diperbarui: 22 Januari 2022   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setapakpun tak dapat maju.
Seincipun tak mampu
Sembilu terasa menusuk dan ngilu.
Kusut, masai.

Tak bisa melihat hari depan.
Bukan milik kita, kita belum tentu ada di sana.
Masa depan yang entah berapa jauh, masa depan yang entah berapa lama lagi.
Tidak sanggup melihat hari yang tak tentu dijalani.

Setapakpun tak dapat bergegas.
Menggerakkan nyalipun tak mampu.
Sembilu terasa menusuk dan pedih.
Luka, trauma.

Duhai...
Berhenti melakukannya.

Sebelum aku menyakiti diri sendiri.
Sebelum kau menyakiti dirimu sendiri.
Sebelum dia menyakiti hidupnya.

Tak mampu...
Tak sanggup...
Helaan nafas menyeret kegentaran masuk ke dalam benak.

Di mana lagi, ke mana lagi akan memperoleh kekuatan beranjak maju?
Pada siapa, untuk siapa masa depan milikku ini?
Milikkukah, masa depanku?
***

Catatan dari kotaku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline