Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Belajar dari India, Quraish Shihab Tegaskan Mudik Saat Covid-19 adalah Dosa

Diperbarui: 10 Mei 2021   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Pasca ritual keagamaan di India, kasus Covid-19 di negara itu melonjak drastis. Festival keagamaan tanpa penerapan protokol kesehatan yang baik menyebabkan gelombang "tsunami" Covid-19 menghantam negeri itu. 

Sepekan setelah ritual keagamaan itu, India melaporkan rekor kenaikan harian lainnya sebanyak 414.188 kasus pada Jumat (7/5/2021), sehingga total kasus baru pekan ini menjadi 1,57 juta kasus. 

India bagian selatan kini berubah menjadi episentrum baru virus corona, menyusul India bagian utara dan barat. Lima negara bagian mengalami lonjakan infeksi harian dari 28 persen menjadi 33 persen dalam tujuh hari pertama Mei.

Sungguh mengerikan!

Bagaimana dengan di Indonesia mengingat sebentar lagi memasuki Hari Idul Fitri 1442 H? Situasi pandemi di Indonesia sebenarnya juga belum sepenuhnya terkendali. Penyebaran virus Corona masih meluas. 

Atas landasan inilah pemerintah mengeluarkan larangan mudik Lebaran 2021 yang berlaku 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Meski ada larangan mudik, namun banyak yang tetap nekat pulang kampung menggunakan kendaraan roda dua, mobil pribadi, maupun cara-cara yang lainnya.

Berlebaran di kampung halaman sebenarnya tidak dilarang. Melaksanakan shalat idul fitri di masjid dan lapangan juga tidak dilarang. Bersilaturahmi dengan sanak saudara, kerabat, tetangga juga dianjurkan.

Namun, ulama besar tafsir Alquran, Prof Muhammad Quraish Shihab, mengingatkan, yang perlu disadari dalam kondisi pandemi Covid-19 ini perlu kedewasaan untuk tidak mengabaikan keselamatan diri dan masyarakat.

"Kita memang tidak ingin mengurangi pahala, tetapi saya khawatir jika kita melanggar protokol kesehatan yang ada malah menambah dosa," tegas Prof. Quraish Shihab saat berbicara dalam webinar Talk to Expert bertajuk "Belajar dari India, Babak Baru Covid-19 Siapkah Kita?", Senin (10/5/2021), yang diadakan RS Premier Jatinegara.

Tuhan, kata Prof. Quraish, bukan sekali dua kali menyatakan menghendaki kesulitan dalam beragama, tetapi yang ada kemudahan. Tuhan juga berulang kali menggarisbawahi agar kita tidak menjerumuskan diri kita ke dalam bencana. Agama melarang segala kegiatan yang dapat menjerumuskan diri atau orang lain dalam bencana. 

Katanya mau mudik, mudik untuk apa? Katanya silaturahim. Tujuan silaturahim itu saling memberikan manfaat dan kata Nabi memperpanjang harapan hidup. Sekarang kalau mudiknya, silaturahimnya bisa menyebabkan orang mati, menyebabkan orang sakit, apakah masih dianjurkan oleh agama? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline