Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Wisata ke Candi Borobudur di Saat Covid-19, Aman dan Nyaman kok untuk Dikunjungi

Diperbarui: 27 Desember 2020   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Saya dan keluarga saya berada di Candi Borobudur. Ini adalah candi yang sangat terkenal di seantero dunia. Mendengar nama Candi Borobudur, orang sudah membayangkan candi megah dan besar yang berada di Magelang, Jawa Tengah.

Ya ini adalah salah satu warisan Indonesia yang menjadi khasanah kebudayaan yang tak ternilai. Candi Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-9. Candi yang disebut UNESCO sebagai monumen dan kompleks stupa termegah dan terbesar di dunia. 

Sebenarnya, saya sudah beberapa kali ke sini. Dari saya masih sekolah karena ikut study tour hingga urusan dinas pekerjaan. Tetapi bersama keluarga baru pertama kali ini. Jadi ada suasana baru ketika memutuskan mengisi liburan ke candi ini pada Sabtu (26/12/2020).

Dengan berkunjung ke sini, saya mengajak anak-anak berwisata sejarah karena selama ini hanya melihat Candi Borobudur melalui buku pelajaran. Dalam perjalanan ke sini, si kecil selalu bertanya seperti apa Candi Borobudur, lalu ia pun berselancar di google.

Karena ini masih pandemi Covid-19, maka Taman Wisata Candi membatasi jumlah pengunjung dengan membagi dua waktu kunjungan. Yaitu pagi pukul 08.00 - 11.30, dan siang pukul 13.00 - 16.00. Kebetulan saya tiba di sini pukul 12.30. Jadi, harus menunggu.

Sebelum masuk untuk membeli tiket, petugas memberikan sejumlah informasi. Selain mengenai pembagian waktu kunjungan yang tadi saya sebutkan, juga menginformasikan pembatasan jumlah kunjungan. 

Oh iya, petugas juga menyampaikan karena masih pandemi Covid-19, pengunjung  tidak bisa masuk ke dalam candi, hanya bisa sampai pelataran candi karena kondisi lorong yang sempit membuat wisatawan sulit menjaga jarak aman.

Dokumen pribadi

Selain itu, dikhawatirkan banyak disentuh wisatawan. Kalau batu candi disemprot disinfektan setiap hari akan mengganggu batu-batu tersebut. Jadi, wisatawan hanya diperkenankan sampai pelataran.

Itu pun jumlahnya dibatasi hanya 140 orang. Sebanyak 70 pengunjung di pelataran sebelah kanan dan 70 pengunjung lagi di pelataran sebelah kiri.

Selain menggunakan masker dan menjaga jarak, pengunjung juga dicek suhu tubuhnya, jika normal akan ditempeli stiker hijau bertuliskan Candi Borobudur. 

Bagi wisatawan dengan suhu di bawah 37,5 diberi stiker warna hijau, pengunjung dengan suhu di atas 37,5 sampai 37,8 diberi stiker warna kuning. Untuk pengunjung dengan suhu di atas 37,8 akan diberi stiker warna merah, yang  bertuliskan Candi Borobudur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline