Hujan lebat mengguyur kota Perawang kemaren siang sekitar pukul 02.00. Tidak hanya hujan angin badai pun ikut serta menumbangkan pohon pelindung yang ada dipinggir jalan. Syukurlah tidak ada korban melainkan ada 1 motor yang tertimpa.
Pagi ini wali kelas mengajak siswa untuk membersihkan kelas. Masing-masing melakukan kegiatan memegang alat. Ada yang menyapu, mengepel lantai , bersihkan kaca jendela, menyiram tanaman.
Wali kelas mengontrol siswa bekerja. Pekerjaan mereka harus diawasi karena belum bisa dilepas. Merasa tanggunggjawabnya belum melekat pada diri sendiri. Saling mengharapkan teman. Dengan diawasi mereka merasa senang ada penilaian dari wali kelas yaitu nilai kerajinan.
Semua daun-daun berjatuhan di atas teras kelas. Air hujan merembes ke semua teras kelas. Semua siswa bersemangat membersihkan kelas masing-masing. Petugas kebersihan sekolah tetap mengumpulkan dauan yang bertebaran di bawah pohon.
SMPN 3 Tualang adalah sekolah Adiwiyata tingkat Nasional. Pohon yang ditanam sudah subur dan tinggi- tinggi. Kalau terlalu tinggi akan berbahaya juga takut tertimpa bangunan saat badai dan hujan deras.
Pohonnya dipangkas agar tidak terlalu tinggi. Akan,mengguntungkan di saat panas tidak berdebu dan gersang. Sebagai sirkulasi udara. Akar pohon akan menahan air hujan.
Goro membersihkan kelas sudah selesai. Jam pertama sudah waktunya mempersiapkan diri untuk belajar, Siswa dipersilakan masuk lokal menunggu guru mata pelajaran pertama 7.40-9.00.
Dokpri
Kelas 7 terletak ditingkat dua. Terlihat bersih. Pulang sekolah piket kelas menyapu dan mengepel. Membuang sampah sisa makan siang.
Siswa berada dalam lokal semua hening sedang melakukan PBM.