Lihat ke Halaman Asli

Izin Merindu

Diperbarui: 29 Desember 2019   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://naylaalfaruq.blogspot.com/2019/12/izin-merindu.html

Malam kekasih..

Bagaimana kabarmu?

Selepas malam itu, semua tak lagi sama adanya.

Kita kembali menjadi orang asing,  meneruskan langkah mengitari matahari dengan jalan kita masing - masing.

Usaha kita kini bukan lagi tentang mencari debar dalam dada tapi justru menepis rindu yang masih tersisa.

Sejuta alasan pergi telah ada di depan pintu , namun aku tetap memasukinya, membusungkan dada seolah aku paling kuat mencinta dalam dua.. 

hingga pada akhirnya aku menyerah juga, tak tahan tertikam cemburu di sisa malam yang kau lalui bersamanya dan aku menarik diri keluar dari pelukanmu dengan penuh luka menganga. Aku yang bodoh melukai dengan sengaja hatiku sendiri. Tapi bukan karenamu, bukan salahmu. Ini adalah salahku yang selalu mengharapkanmu abadi.


Kekasih... Izinkan aku merindu.. 

Sebab masih bisa ku dengar bisik cintamu yang menyesak tak tenang diujung malamku. 

Tatap lucu dan tawa anehmu bergelanyut dalam ingatanku serupa candu.

Jika aku kalah dalam melupa, maka maafkan saja. Kamu juga perlu tau bagaimana aku dan hatiku berseteru

Tataplah kerlingku,  aku masih gemar menggarami luka. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline