Mohon tunggu...
Nayla alfaruq
Nayla alfaruq Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita

24 tahun, suka gerak - gerakin jempol kaki kalau lagi mikir serius

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Izin Merindu

28 Desember 2019   23:38 Diperbarui: 29 Desember 2019   18:31 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://naylaalfaruq.blogspot.com/2019/12/izin-merindu.html

Malam kekasih..

Bagaimana kabarmu?

Selepas malam itu, semua tak lagi sama adanya.

Kita kembali menjadi orang asing,  meneruskan langkah mengitari matahari dengan jalan kita masing - masing.

Usaha kita kini bukan lagi tentang mencari debar dalam dada tapi justru menepis rindu yang masih tersisa.

Sejuta alasan pergi telah ada di depan pintu , namun aku tetap memasukinya, membusungkan dada seolah aku paling kuat mencinta dalam dua.. 

hingga pada akhirnya aku menyerah juga, tak tahan tertikam cemburu di sisa malam yang kau lalui bersamanya dan aku menarik diri keluar dari pelukanmu dengan penuh luka menganga. Aku yang bodoh melukai dengan sengaja hatiku sendiri. Tapi bukan karenamu, bukan salahmu. Ini adalah salahku yang selalu mengharapkanmu abadi.


Kekasih... Izinkan aku merindu.. 

Sebab masih bisa ku dengar bisik cintamu yang menyesak tak tenang diujung malamku. 

Tatap lucu dan tawa anehmu bergelanyut dalam ingatanku serupa candu.

Jika aku kalah dalam melupa, maka maafkan saja. Kamu juga perlu tau bagaimana aku dan hatiku berseteru

Tataplah kerlingku,  aku masih gemar menggarami luka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun