Lihat ke Halaman Asli

Manuver Rizieq, Hadiri Pemakaman Mbah Moen

Diperbarui: 8 Agustus 2019   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: detik.com

Habib Rizieq Shihab (HRS) benar-benar tiada habis membuat ulah dan sensasi. Setelah pergi ke Mekkah, dan berkoar-koar menjadi korban kriminalisasi, ternyata di tanah suci pun dia tetap bikin onar. Tak tanggung-tanggung, dia berulah di pemakaman Kiai Maimoen Zubair. Seluruh orang Indonesia pasti sependapat, setiap pemakaman adalah momen sakral, yang harus dijalani dengan khidmat dan dijauhkan dari segala kericuhan. sumber

Entah mazhab apa yang dianut Rizieq, sampai-sampainya dia berulah di ritual pemakaman Mbah Moen. Apalagi, yang dikebumikan dalam upacara pemakaman itu adalah seorang ulama besar kharismatik yang menjadi panutan bagi jutaan santri, sekaligus teladan bagi masyarakat Indonesia. Setidaknya, ada empat kekonyolan Rizieq dalam kelakuannya itu.

1) Melangkahi Ulama Besar

Dalam tradisi Nahdliyin, setiap pemakaman ada tuan rumah yang memimpin upacara. Pada pemakaman Mbah Moen, posisi tuan rumah diperankan Agus Maftuh Abegeil, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Agus mengatur urutan acara hingga mengkoordinir orang-orang yang memimpin setiap sesi upacara.

Adapun orang yang memimpin sesi doa untuk Mbah Moen adalah Sayyid Ashim bin Abbas bin Alawi Al Maliki, seorang ulama terkemuka di Mekkah yang juga memiliki banyak murid dari Indonesia. 

Meskipun begitu, Rizieq tiba-tiba nyelonong di tengah upacara, membaca doa secara lantang dan disahuti gerombolan pendukungnya.tindakan ini jelas tidak etis, karena Rizieq telah melangkahi peran memimpin doa yang telah dipegang oleh seorang ulama besar dari Mekkah. sumber

2) Salah Makam

Karena datang tanpa koordinasi, dan memang bermaksud menyerobot pimpinan doa, ternyata Rizieq pun salah tempat saat hendak membacakan doa. Saat itu, doa Rizieq diarahkan pada keranda jenazah yang bertutup kain biru. 

Padahal, keranda Mbah Moen sendiri ditutup dengan kain berwarna hitam. Menurut kesaksian Agus, sejak kedatangannya Rizieq dan rombongan sudah membawa buku doa, yang mengindikasikan bahwa aksi serobot doa itu sudah terencana sedari awal. sumber

3) Menyebar Hoaks

Dengan kronologi kejadian seperti itu, toh para pendukung Rizieq bersikeras menyebut Rizieq sebagai pemimpin doa saat pemakaman Mbah Moen. Akun twitter @mas_piyuu sebagai salah satu Rizieq defender misalnya, menjadi salah satu yang paling awal menggaungkan Rizieq sebagai pemimpin doa di pemakaman Mbah Moen. Dia bahkan menyebut hal itu sebagai skenario Allah yang mempertemukan akhir hayat Mbah Moen dengan Rizieq di Mekkah. sumber

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline