Lihat ke Halaman Asli

Naufal AchmadAlbani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (Difabel TULI)

Ngabuburit di Masa Pandemi

Diperbarui: 25 April 2021   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image ngabuburit di alun- alun Tasikmalaya

Bulan ramadhan adalah bulan yang dinantikan oleh seluruh umat Islam di dunia, bulan yang penuh berkah dan ampunan, Allah menyuruh/memerintahkan kita untuk berpuasa di bulan ramadhan, seperti dalam firmannya di surat Al-Baqarah ayat 183, yang artinya: ''Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa''.

Dalam melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh, selayaknya harus kita isi dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti memperbanyak membaca Al-Qur'an, mengikuti pengajian, bersedekah untuk mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT. Di daerah-daerah, di Indonesia, bahkan di dunia banyak berbagai kegiatan yang dilakukan umat muslim, seperti di kota Tasikmalaya di kampungku.

Di kota Tasikmalaya ada satu kegiatan disetiap bulan ramadhan yang dilakukan untuk menunggu buka puasa, namanya ''ngabuburit'', istilah itu berasal dari basa sunda. Kata ''burit'' yang artinya waktu sore menuju magrib, antara jam 16.00-18.00. Orangtua, remaja, anak-anak, keluar rumah untuk jalan-jalan mencari makanan untuk berbuka puasa.  Biasanya berkumpul di satu tempat seperti lapangan (alun-alun), banyak yang menjajankan makanan ringan, minuman dll. Kegiatan yang dilakukan sekedar nongkrong, kumpul sama teman dan belanja jajanan kalau ada jenis makanan yang cocok, makanan yang dijual diantaranya: sosis goreng, sosis bakar, goreng gorengan, es campur, kolak, dan di kota Tasikmalaya ini ada jenis makanan yang cukup trend yaitu ''cilok, cimol, cibay'' hahahaha...lucu ya namanya. Makanan itu (cilok-cimol-cibay) bahan dasarnya tepung kanji (aci=bahasa sunda) di cetak bulat-bulat seperti bakso, kemudian dalam penyajiannya diberi saus kacang dan sambal, selain cilok ada juga yang namanya ''seblak'' makanan ini sangat booming untuk saat ini, terutama untuk anak-anak dan remaja, makanan ini bumbu kuahnya berwarna merah karena pedasnya, topingnya ada bakso, batagor, kerupuk, cakar ayam, dan masih banyak lagi, bahkan ada tingkat kepedasanya, level 1,2,3 dan seterusnya tergantung kita suka pedas atau tidak.

Image alun alun kota Tasikmalaya

Sore ini aku juga mau ngabuburit ke lapangan alun-alun kota Tasikmalaya kebetulan mengantar ibu ku yang mau beli kolak untuk buka puasa. Selesai sholat Ashar saya dan ibu berangkat dari rumah, jarak dari rumah ke alun-alun itu dekat, kira kira 10 menit sudah sampai. Ya ampun...banyak sekali manusia disana, tidak apa apa yang paling tetap menjaga protokol kesehatan, aku pun turun dari mobil dan berjalan mengantar ibu untuk mencari ''kolak'', kolak itu jenis makanan yang terbuat dari gula merah dicampur dimasak dengan air, diberi santan kelapa, topingnya (isinya) ada pisang, singkong, kolak kaling dan candil, rasanya manis cocok sekali untuk buka puasa.

''Kamu mau beli apa?'' tanya ibu

''Apa sajalah, terserah ibu'' jawab aku

Karena bingung banyak sekali jenis makanan yang dijual disan. Tiba tiba mataku melihat ada seorang anak kecil yang duduk beralaskan selembar plastik, didepannya terjejer makanan yang sudah dibungkus kecil.

''Ma..saya mau kesana dulu ya?'' saya minta izin pada ibu untuk menghampiiri anak kecil itu

''Ya...ibu tunggu disini ya'' jawab ibu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline