Lihat ke Halaman Asli

Nasihat yang Kurindu

Diperbarui: 29 September 2022   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Disore hari tahun 2016 aku yang berumur 12 tahun sedang bermain bola dilapangan bersama teman temanku. Saking asiknya bermain tidak terasa adzan maghrib sudah berkumandang pertanda waktu bermain sudah selesai dan kami pulang dirumah masing masing. 

Sesampainya dirumah sudah ada yang menungguku didepan pintu dengan tatapan seolah ingin menerkam, ternyata itu ibuku yang sedang menunggu karena pintu rumah terkunci. Ibuku langsung bertanya dari mana saja kok jam segini baru pulang?, cepat buka pintunya. Aku pun terkejut ternyata kunci rumahnya tidak ada disaku celanaku, aku lupa menaruh kuncinya dimana. Pada akhirnya akupun dimarahi oleh ibuku.
             
 Itu hanya sebagian kecil kisahku, kisah sebenarnya dimulai dari sini.Hai namaku nathan umurku 17 tahun namun pada saat itu umurku 12 tahun sekarang aku duduk di bangku kelas 12,disini aku akan menceritakan kisahku sewaktu kecil, selamat membaca.

Bel sekolah berbunyi "kringgggggggg" Pertanda sekolah telah selesai. Aku dengan semangat membereskan buku dan alat tulis ku dan bergegas menaiki mobil jemputan yang sudah menunggu di depan sekolah. 

Sesampainya dirumah aku membuka pintu yang dikunci karena ayah dan ibuku bekerja sehingga aku memegang kunci rumah sendiri. Aku dengan segera mengganti pakaian dan makan siang setelah makan aku langsung pergi bermain.

Seperti tidak ada capenya kurasa semua anak kecil sebayaku pasti melakukan hal yang sama. 

Pertama aku bermain layangan walaupun matahari tepat diatas kepala tetapi semua itu tidak menjadi halangan untuk ku bermain setelah jam 3 aku bersama teman ku pergi kelapang untuk bermain bola sampai maghrib begitulah yang aku lakukan sehari hari saat kecil walaupun dilakukan berulang aku tak pernah bosan melakukan itu.

Keesokan harinya aku melakukan aktivitas seperti biasa namun hari ini mungkin hari tersialku karena aku bermain dirumah temanku seakan akan lupa waktu karena saking asiknya. 

Yang biasa pulang paling lama jam 6 tetapi aku masih bermain dengan asiknya, tanpa memikirkan ada orang tua yang mencariku, namun lagi lagi itulah anak kecil yang masih sulit untuk mengatur waktu saya rasa semua org pada masa kecilnya seperti itu. 

Pada akhirnya ibuku menjemputku untuk pulang, alhasil setelah sampai rumah aku kena marah dan aku hanya bisa diam dan menangis.

Singkat cerita keesokan harinya seperti biasa aku sedang bermain di rumah temanku, setelah main dari rumah temanku, aku dan temanku langsung berangkat ke lapang untuk bermain bola, sambil menenteng botol minum karena aku sudah tidak punya uang untuk membeli minum, tidak terasa waktu bermain habis lalu kami pulang ke rumah masing masing. 

Sesampainya dirumah aku lupa membawa botol minumku dengan sigap aku langsung berlari ke lapang untuk mengambil botol minumku yang tertinggal. Namun sesampainya dilapang aku tidak menemukan botol minumku, akhirnya aku pulang dengan rasa cemas dan takut akan dimarahi oleh ibuku. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline