Lihat ke Halaman Asli

Menulis Kembali Cerita Teman

Diperbarui: 30 September 2022   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di hari senin tanggal 19 september saya menghadiri kelas bahasa indonesia yang di tugaskan oleh dosen saya untuk Bertukar cerita dan mendengarkan cerita teman sampingnya entah cerita dari buku, novel atau film lalu di post di kompasiana. Kebetulan teman samping saya di kelas bernama Firyal Rohadatul Aisy, ia menceritakan bahwa dia baru saja membaca novel yang berjudul Dikta da Hukum. 

pada suatu hari dikta ingin melakukan transpalasi ginjal tetapi mama dikta masih belum menemukan pendonor ginjal dan keadaan dikta keburu memburuk yang tidak memungkinkan untuk melakukan operasi. semakin hari keadaan dikta semakin memburuk dan nadhira sudah mengetahui semuanya. nadhira marah, kecewa kepada dikta dan juga dirinya sendiri karena nadhira menganggap dirinya tidak berguna untuk dikta. dikta mempunyai beberapa keinginan yang dilakukan dengan nadhira sebelum ajal menjemputnya. sehari sebelum ujian nasional berlangsung dikta mengajak nadhira untuk menonton balet yang diselenggarakan dikampusnya. dan ketika pertunjukkan balet usai dikta pingsan dan kondisinya lemah lalu dilarikan keruumah sakit. nadhira panik dan ingin selalu menjaga dikta dirumah sakit walaupun ia tidak diizinkan masuk keruang rawat inap. ia hanya menunggu diruang tunggu hingga terlelap, dan disitu ia bermimpi bahwa dikta datang dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja dan hanya membutuhkan istirahat. disitu dikta juga bilang bahwa nadhira harus pulang dan segera belajar untuk mendapatkan hasil nilai ujian yang baik. dan disitu dikta juga meminta nadhira untuk tidak datang kerumah sakit selama ia masih melaksnakan ujian nasional. nadhira menyetujuinya dan berjanji kepada dikta untuk datang kerumah sakit selepas ia melaksanakan ujian nasional dan membawakan brownis kesukaan dikta.
namun hal yang tak diduga terjadi selepas hari terakhir ujian nasional temennya dikta datang kesekolah untuk meminta nadhira agar cepat datang kerumah sakit karena kondisi dikta yang semakin memburuk. sesampainya nadhira dirumah sakit, nadhira langsung menemui dikta. mereka berbincang-bincang dan nadhira menyuruh dikta untuk beristirahat. lalu nadhira ingin mendoakan dikta. ketika diperjalanan menuju mushollah teman dikta mengatakan bahwa dikta sudah tiada. dan akhirnya nadhira keterima SNMPTN dan ia mengambil jurusan hukum juga sama seperti dikta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline