Lihat ke Halaman Asli

8 Trik Wanita Karier Agar Tetap Dekat dengan Anak

Diperbarui: 18 September 2017   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

Di sela-sela aktivitas, nulis yukkkk.... bisa bikin tambah seneng.  apalagi ketika tulisan kita dimuat dan dapat honor.. hihi...
Yuuukkk dibaca dulu tulisan saya yang dimuat di sini pada 15 Maret 2017 :

Menjadi wanita karier atau ibu rumah tangga adalah sebuah pilihan. Namun  keduanya masih memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu mendidik anak-anaknya hingga dewasa. Meskipun anak telah disekolahkan dalam  lembaga pendidikan (formal maupun non formal) bukan berarti ketika di dalam keluarga, orang tua mengabaikan pendidikan anak.

Wanita karier berarti seseorang yang  menggunakan waktunya untuk bekerja. Namun posisinya sebagai ibu tetap  melekat di manapun ia berada. Bekerja di sini dalam artian bekerja yang  dapat dilakukan dari rumah (contoh: bisnis onlineshop, penulis,  wiraswasta) atau juga yang bekerja ke luar rumah. Ada kekhawatiran dalam  dirinya ketika sibuk bekerja akan menjauhkan dengan anak-anaknya.

Berikut 8 trik yang dapat dilakukan agar ibu yang sebagai wanita karir tetap dekat dengan anak:

Pertama,berikan  perhatian. Seorang ibu dapat memberikan perhatian kepada anak ketika  akan berangkat atau sepulang bekerja. Begitu juga ketika anak jauh dari  ibu. Pada zaman modern ini, kita dimudahkan oleh teknologi alat  komunikasi. Jarak tidak lagi sebagai penghalang.

Misalnya ketika seorang ibu mendapat  tugas bekerja ke luar kota tetap dapat menjalin komunikasi dengan anak.  Berikan perhatian mulai dari hal sederhana. Misalnya sekedar ucapan agar  anak berhati-hati ketika berangkat sekolah. Ucapan sederhana tersebut  dapat meningkatkan semangat anak memulai hari.

Kedua,pahami  perkembangan anak. Kebahagiaan seorang ibu adalah ketika dapat menikmati  masa-masa perkembangan anak. Dari mulai belajar merangkak, belajar  berjalan, belajar menulis hingga belajar memahami kehidupan.

Dengan memahami perkembangan anak,  seorang ibu dapat bersikap sesuai yang dibutuhkan anak. Misalkan pada  usia 3 tahun anak mulai mengenal huruf, maka ketika sepulang bekerja ibu  membelikan buku tersebut anak akan senang, sehingga kedekatan dengan  ibu akan tercipta.

Ketiga,dampingi anak  mengerjakan tugas. Ketika anak mendapatkan tugas dari sekolah adalah  kesempatan emas bagi ibu untuk membantu anak. Dengan demikian anak tidak  akan merasa memikul beban tugas sendirian. Di sini bukan berarti ibu  yang mengerjakan tugas, namun ibu sebagai pendamping, sehingga kemampuan  anak tetap terasah dan keberadaan ibu semakin terasa bagi anaknya.

Keempat,bacakan cerita  anak. Sebelum anak mampu membaca, ibu yang berkewajiban membacakan  cerita, sehingga perlahan melatih anak membaca dan akan tercipta  kebiasaan membaca sejak dini. Dengan membacakan cerita akan melatih  imajinasi anak.

Kelima,temani anak  bermain. Kak Seto Mulyadi, seorang Pakar Pendidikan Anak pernah  mengungkapkan bahwa dunia anak adalah bermain, maka didiklah anak dengan  cara bermain. Anak boleh bermain apa saja namun ibu juga tetap harus  memperhatikan dengan siapa anak bermain, permainan apa yang dilakukan,  atau pada zaman teknologi sekarang ini permainan apa yang diakses anak.  Dengan menemani, ibu dapat memilihkan atau menyarankan permainan yang  mendidik bagi anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline