Lihat ke Halaman Asli

Nasrul

nasrul2025@gmail.com

Tidak Perlu Harap Cemas, Siapapun Presiden Amerika yang Terpilih, Tidak Ada Ngaruhnya buat Negara Indonesia

Diperbarui: 6 November 2020   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua calon presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) Donalp Turmp (kanan) yang bersaing memperebutkan kursi presiden AS periode 2020 - 20 (Sumber foto thehindu.com)

Mendengar Negara Amerika Serikat tentu tidak asing lagi, mengingat di banyak berita dan buku sejarah demokrasi bahwa Amerika Serikat adalah pendiri dan contoh Negara Demokrasi yang ada dan sangat eksis sampai sekarang. Saya sebagai guru tentu ingin melihat Negara adidaya seperti Amerika dapat juga menghadapi krisis demokrasi. Karena Negara Amerika selama ini merasa menjadi guru mengajari seluruh dunia tentang demokrasi, tentu kata yang terkenal tentang demokrasi adalah dari rakyat, oleh dan untuk rakyat.

Teori demokrasi baik secara teori sekuler karena menganggap semua suara manusia atau warga Negara sama, sehingga lahir ungkapan suara terbanyak adalah suara Tuhan. Sejatinya tidak semua dalam teori bisa berjalan dengan baik dalam prakteknya, buktinya Amerika Serikat masih sangat rasis terhadap warga kulit hitam. Padahal, mereka sendiri mengatakan bahwa semua orang dalam demokrasi sama.

Indonesia sebagai Negara yang berkembang tentu mengekor dan mencoba mengikuti Negara adidaya seperti Amerika serikat. Sistem yang di ikuti oleh Indonesia terhadap Amerika Serikat adalah system bernegara, yaitu system berdemokrasi.

Sebenarnya aneh dengan system demokrasi Indonesia karena sistem demokrasi Indonesia tidak sama dengan Amerika Serikat. Coba lihat Amerika Serikat yang mana presiden terpilih adalah presiden yang paling banyak mendapatkan suara electoral. Padahal, Indonesia menggunakan system yang paling banyak memilih secara keseluruhan, sedangkan system electoral tidak harus banyak yang memilih secara keseluruhan, cukup menang di masing -- masing Negara bagian bisa menjadi presiden. Artinya rakyat Amerika tidak memilih presiden secara langsung tapi Indonesia melakukan pemilihan presiden secara langsung.

Jadi, Amerika serikat dan Indonesia masih sangat berbeda  dan sangat tidak ada ngaruh buat Indonesia siapapun presiden Amerika serikat yang terpilih. Selain karena Indonesia masih Negara berkembang dan di dunia militer serta pengaruh terhadap geopolitik dunia masih gagapn juga. Akibatnya Indonesia tidak bisa apa -- apa dengan kebijakan presiden Amerika Serikat.

Hal lain yang tidak ada ngaruh buat Indonesia adalah Indonesia tidak bisa berbuat apa -- apa saat pemerintah Amerika Serikat mendukung penuh Negara Israel yang selalu memerangi Negara Palestina yang di dukung oleh Indonesia.

Oleh karena itu, Indonesia harus banyak belajar tentang bernegara dan jangan mudah mengikuti tren dunia yang sudah berkiblat kepada Amerika Serikat. Sebab Indonesia masih ada janji suci yaitu janji konstitusi tentang kemerdekaan Negara di dunia harus di tegakkan. Satu -- satunya Negara yang masih dijajah oleh Negara lain sekarang adalah Negara Palestina.

Indonesia sebagai Negara yang berdaulat seharusnya tidak takut dengan Amerika Serikat yang selalu membantu Israel dengan senjata canggihnya. Dan sudah saatnya Indonesia membantu Negara Palestina dengan senjata produksi asli Negara Indonesia.

Pemilihan presiden Amerika Serikat tidak ada pengaruh buat Negara Indonesia. Karena hampir semua presiden Amerika Serikat selalu mendukung penuh Negara Israel. Padahal, pada saat yang sama Indonesia tertatih -- tatih mengirimkan bantuan kemanusiaan ke  Palestina. Di sinilah peran politik  luar negeri Negara Indonesia sangat di perlukan.

Misalkan Indonesia mengecam Amerika Serikat yang selalu mendukung Israel dengan cara Indonesia memutuskan semua kerjasama dengan Amerika Serikat. Dan mengusir kedubes Amerika Serikat ke negaranya. Tapi kenyataannya Negara Indonesia tidak bisa berbuat apa --apa padahal secara ekonomi Indonesia bisa membuat Amerika Serikat korlaps. Dengan cara boikot produk Amerika atau menutup selat malaka, supaya Negara -- negara di dunia gempar dan segera mendesak Amerika untuk tidak membantu Israel lagi.

Sudah menjadi rahasia umum jika Israel adalah anak emasnya Amerika Serikat. Dan tentu pemerintah Indonesia mengetahuinya. Namun, sayang seribu sayang Indonesia tidak bisa berbuat apa -- apa. Padahal, Konstitusi Negara Indonesia mewajibkan Indonesia untuk membebaskan Negara yang masih terjajah di dunia ini yaitu Palestina.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline